Kudus, Jateng (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar skrining penyakit tidak menular maupun keluhan penyakit lainnya di tempat pengungsian korban banjir sebagai upaya memastikan para pengungsi dalam kondisi sehat.

Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kudus, Darsono di Kudus, Kamis, kegiatan skrining penyakit tidak menular ini rencananya digelar di semua tempat pengungsian serta warga yang terdampak banjir tetapi masih bertahan di rumah.

Untuk hari pertama pada Kamis (5/1) 2023, kata dia, skrining digelar di Posko Pengungsian Balai Desa Jati Wetan.

Kegiatan tersebut, kata dia, merupakan upaya kesehatan masyarakat yang berorientasi kepada upaya promotif dan preventif dalam pengendalian penyakit tidak menular.

Skrining penyakit tidak menular diprioritaskan untuk penyakit diabetes melitus, hipertensi, asam urat serta kolesterol.

Sasarannya, kata dia, ditujukan pada kelompok umur 15-59 tahun atau usia produktif karena adanya kecenderungan bahwa penyakit-penyakit diabetes melitus dan hipertensi juga menyerang kelompok usia tersebut.

Dengan adanya deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular, setidaknya bisa diketahui apakah pola hidup sehat sudah dijalankan atau belum, mulai dari pola makan hingga aktivitas fisik selama ini.

"Dengan adanya skrining penyakit tidak menular, diharapkan kesehatan para pengungsi korban banjir juga terpantau sejak dini, sehingga antisipasi terhadap penyakit tidak menular bisa segera diantisipasi," kata Darsono.

Salah satu pengungsi, Yatini, yang ikut memanfaatkan layanan tersebut menyampaikan keluhannya terkait keluhan gatal pada kulit tangannya.

"Dimungkinkan alergi makanan, karena setiap kali menyantap makanan dengan lauk ikan terasa gatal pada kulit," katanya saat mendengarkan imbauan petugas kesehatan untuk menghindari makanan yang memicu terjadinya gatal-gatal.


Pengungsi lainny, Alfian berterima kasih adanya skrining kesehatan karena dirinya bisa mengetahui gula darahnya maupun tensi darahnya.
"Syukur semua indikator kesehatan normal, mulai dari gula darah, kolesterol hingga tekanan darah," katanya.

Baca juga: Warga yang mengungsi akibat banjir di Kudus bertambah jadi 643 orang

Baca juga: Pemkab Kudus jamin logistik untuk pengungsi banjir cukup

Baca juga: Jumlah desa yang terdampak banjir di Kudus bertambah jadi 25

Baca juga: Banjir di Kabupaten Kudus meluas hingga 21 desa