Jakarta (ANTARA) - Layanan berbagi video Vimeo dilaporkan mengurangi jumlah karyawannya dengan memberhentikan 11 persen dari pekerja penuh waktu secara global, ungkap perusahaan itu mengutip Variety yang disiarkan Rabu (4/1) waktu setempat.
Melalui sebuah memo kepada karyawan, CEO Vimeo Anjali Sud mengatakan hal itu merupakan keputusan yang sangat sulit. Dia melanjutkan bahwa pemberhentian sejumlah pekerja dilakukan agar Vimeo menjadi perusahaan yang lebih fokus di tengah ketidakpastian ekonomi.
“Ini juga merupakan hal yang tepat untuk dilakukan agar Vimeo menjadi perusahaan yang lebih fokus dan sukses, beroperasi dengan disiplin yang diperlukan dalam lingkungan ekonomi yang tidak pasti," kata Sud.
Diperkirakan proses pengurangan jumlah karyawan akan selesai secara substansial pada akhir kuartal pertama tahun 2023.
Per 31 Desember 2021, perusahaan itu memiliki 1.219 karyawan tetap. Pada Juli 2022, Vimeo memberhentikan 6 persen karyawannya dan sejak saat itu, menurut Sud, Vimeo melihat kemerosotan lebih lanjut dalam kondisi ekonomi.
Pada kuartal ketiga tahun 2022, Vimeo melaporkan pendapatan sebesar 108 juta dolar AS atau naik 8 persen dari tahun ke tahun. Sementara kerugian bersihnya meningkat menjadi 21,4 juta dolar AS dari 11,7 juta pada periode tahun sebelumnya. Pada kuartal yang sama, Vimeo memiliki 1,64 juta pelanggan.
Baca juga: Vimeo, kedaulatan siber dan kebijakan lebay
Baca juga: Kemenkominfo: Youtube beda kasus dengan Vimeo
Baca juga: Kemenkominfo belum terima jawaban resmi Vimeo
Vimeo berhentikan 11 persen karyawan
5 Januari 2023 16:36 WIB
Logo Vimeo. (ANTARA/HO-Vimeo)
Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: