Purwokerto (ANTARA) - Perjalanan sejumlah kereta api (KA) terhambat akibat adanya gogosan (rel terkikis longsor) sepanjang 15 meter di petak jalan antara Stasiun Prupuk dan Stasiun Slawi, kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto Krisbiyantoro.

"Gogosan itu terjadi pada landasan balas kricak di bawah rel yang hanyut tergerus derasnya aliran air saat hujan lebat yang terjadi sejak siang tadi," katanya dalam keterangan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu malam.

Ia mengatakan berdasarkan informasi dari masinis KA KA 227A Kamandaka relasi Cilacap-Semarang Tawang yang diterima Pusat Pengendali Operasional Perjalanan KA Daop 5 pada hari Rabu (4/1), pukul 17.05 WIB, dilaporkan bahwa di KM 22+3/8 petak jalan antara Stasiun Prupuk dan Stasiun Slawi terdapat genangan air yang semakin deras arusnya melewati jalur KA.

Akibat kondisi tersebut, kata dia, balas kricak yang seharusnya sebagai penopang kekuatan jalur rel hilang terbawa arus air dan jalur KA dinyatakan tidak bisa dilalui oleh kereta api pada pukul 17.35 WIB.

Baca juga: Pelayanan di Stasiun Semarang Tawang mulai normal seusai banjir

Baca juga: Banjir Semarang surut, perjalanan KA lintas utara Jawa kembali normal


"Hilangnya balas kricak yang berfungsi sebagai penopang kekuatan jalur itu berbahaya untuk operasional perjalanan KA," jelasnya.

Krisbiyantoro mengatakan kejadian tersebut berimbas terhadap keterlambatan perjalanan sejumlah KA penumpang maupun KA barang, antara lain KA 187 Joglosemarkerto relasi dari Stasiun Purwokerto-Semarang Tawang serta KA 2624A Gamao Tanker (KA pengangkut bahan bakar minyak/BBM, red.) yang saat itu berada di Stasiun Slawi dan KA 2639 Gamao Tanker posisi di Stasiun Prupuk.

Guna mengurangi waktu kelambatan, kata dia, PT KAI (Persero) menerapkan pola operasi memutar atau pengalihan rute perjalanan KA.

"KA Joglosemarkerto relasi Purwokerto-Semarang Tawang yang saat itu berada di Stasiun Prupuk, perjalanannya dialihkan melalui Stasiun Stasiun Cirebon Prujakan untuk menuju Tegal dan Semarang," katanya.

Sementara bagi penumpang KA 187 Joglosemarkerto yang sedianya akan turun di Stasiun Slawi, kata dia, PT KAI Daop 5 Purwokerto melakukan skenario overstappen dengan cara memindahkan penumpang tersebut ke minibus untuk diantar sampai kota tujuan.

Ia mengatakan secara keseluruhan terdapat 13 penumpang tujuan Slawi yang diangkut menggunakan minibus dalam dua kali pemberangkatan dari Stasiun Prupuk.

"Adapun penumpang yang sedianya akan naik KA 187 Joglosemarkerto dari Slawi menuju arah Semarang, dilakukan pembatalan dan bea dikembalikan 100 persen," kata Krisbiyantoro.

Lebih lanjut, dia mengatakan hingga Rabu malam, seluruh Tim Prasarana PT KAI Daop 5 Purwokerto berupaya melakukan penanganan untuk normalisasi jalur KA di lokasi gogosan agar dapat dilewati KA kembali dengan memastikan faktor keselamatan perjalanan kereta api.

Menurut dia, empat gerbong berisi batu balas kricak telah diberangkatkan dari Stasiun Karangsari untuk pemulihan jalur rel yang tergerus arus air di petak jalan Prupuk-Slawi.

"Pada pukul 21.00 WIB, jalur rel pada petak jalan Prupuk-Slawi dinyatakan dapat dilalui KA dengan kecepatan terbatas, yakni 5 kilometer per jam. Tim Prasarana Daop 5 masih berupaya melakukan normalisasi jalur," katanya.

Atas nama PT KAI (Persero), kata Krisbinyantoro, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang dan pelanggan kereta api yang mengalami keterlambatan perjalanan akibat adanya kejadian tersebut.*

Baca juga: KAI Purwokerto lakukan "oper stappen" penumpang KA Brantas Tambahan

Baca juga: Tujuh KA dari Stasiun Pasar Senen terlambat akibat banjir Semarang