Japan Times: Jepang harus kejar diplomasi seimbang terkait China
4 Januari 2023 18:11 WIB
Pemandangan senja hari di kota Tokyo dengan ikon Menara Tokyo terlihat menjulang diantara gedung-gedung pencakar langit kota tersebut. Japan Times dalam salah satu artikelnya menuliskan bahwa Jepang harus mengejar diplomasi yang seimbang terkait China (Xinhua)
Tokyo (ANTARA) - Jepang harus menyingkirkan platform kebijakan luar negeri yang agresif dan mengejar strategi diplomatik seimbang terhadap Beijing untuk menghindari konflik yang tidak perlu, demikian disampaikan Japan Times dalam sebuah artikel.
Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida harus mengejar strategi diplomatik yang seimbang terhadap Beijing sebagai sesama negara Asia, menjauhkan Jepang dari Amerika Serikat (AS) dan upayanya untuk mengisolasi China secara ekonomi melalui serangkaian pembatasan teknologi tinggi, kata para pakar seperti dikutip surat kabar tersebut.
Yoshihide Soeya, seorang profesor emeritus ilmu politik di Universitas Keio, mengatakan Jepang harus "membuka jalan untuk hidup berdampingan dengan China" daripada hanya fokus pada memperkuat penolakannya terhadap China.
Jeff Kingston, Direktur Studi Asia di Temple University Jepang, mengungkapkan bahwa "ada peluang bagus" untuk "meningkatkan komunikasi bilateral pada berbagai isu seperti ketahanan rantai pasokan, ancaman nontradisional terhadap keamanan, dan perubahan iklim."
Mengingat tahun 2022 menandai peringatan 50 tahun normalisasi hubungan diplomatik China-Jepang, pemerintahan Kishida memiliki beberapa insentif untuk bekerja sama dengan para pemimpin China demi mencegah memburuknya hubungan bilateral, demikian artikel tersebut menuliskan.
Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida harus mengejar strategi diplomatik yang seimbang terhadap Beijing sebagai sesama negara Asia, menjauhkan Jepang dari Amerika Serikat (AS) dan upayanya untuk mengisolasi China secara ekonomi melalui serangkaian pembatasan teknologi tinggi, kata para pakar seperti dikutip surat kabar tersebut.
Yoshihide Soeya, seorang profesor emeritus ilmu politik di Universitas Keio, mengatakan Jepang harus "membuka jalan untuk hidup berdampingan dengan China" daripada hanya fokus pada memperkuat penolakannya terhadap China.
Jeff Kingston, Direktur Studi Asia di Temple University Jepang, mengungkapkan bahwa "ada peluang bagus" untuk "meningkatkan komunikasi bilateral pada berbagai isu seperti ketahanan rantai pasokan, ancaman nontradisional terhadap keamanan, dan perubahan iklim."
Mengingat tahun 2022 menandai peringatan 50 tahun normalisasi hubungan diplomatik China-Jepang, pemerintahan Kishida memiliki beberapa insentif untuk bekerja sama dengan para pemimpin China demi mencegah memburuknya hubungan bilateral, demikian artikel tersebut menuliskan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: