Asrorun Niam Sholeh jadi Profesor Ilmu Fikih UIN Jakarta
3 Januari 2023 23:55 WIB
Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh diapit Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi (kiri). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi Asrorun Niam)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menjadi Profesor atau Guru Besar bidang Ilmu Fikih pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Surat Pengangkatannya ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan diserahkan usai Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI di Jakarta, Selasa.
"Jabatan guru besar ini sebagai amanah yang menuntut adanya tanggung jawab. Ini di satu sisi sebagai pengakuan atas capaian akademik, tapi di sisi lain ada tanggung jawab untuk terus meningkatkan kapasitas dan kontribusi akademik," ujar Niam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Niam mengatakan pencapaian jabatan akademik ini sebagai bentuk pengakuan atas konsistensinya di bidang akademik, meski dirinya banyak berkiprah di pemerintahan dan berbagai ruang perkhidmatan.
"Meski secara formal selama ini saya memperoleh penugasan di luar kampus, namun selama ini saya tidak pernah meninggalkan dunia akademik, masih terus mengajar. Gen saya adalah gen kampus," kata Niam.
Pria yang menjabat Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora ini mengaku selama ini memperoleh penugasan di berbagai bidang perkhidmatan. Selama dua periode, ia diberi amanah sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Baca juga: Asrorun Niam pandang sosok Ichwan Sam sebagai administrator ulung
Baca juga: Deputi: Satuan pendidikan tempat efektif lahirkan atlet
Setelah itu, Niam mendapat amanah sebagai Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora yang jabatannya melekat hingga saat ini. Selama penugasannya tersebut, Niam tidak pernah meninggalkan aktivitas di kampus.
Ia juga aktif menulis dan memublikasikannya dalam bentuk opini di media massa, artikel jurnal, dan dalam bentuk buku.
Niam juga dikenal sebagai sosok di balik lahirnya fatwa-fatwa MUI. Ia menjadi pengurus Komisi Fatwa MUI sejak 2005, kemudian sebagai wakil sekretaris dan sebagai Sekretaris Komisi Fatwa selama sepuluh tahun. Saat ini ia mengemban amanah sebagai Ketua MUI Bidang Fatwa.
Niam menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh civitas akademika UIN Jakarta hingga ia bisa mencapai jabatan akademik guru besar.
Dirinya juga berharap pengangkatannya sebagai guru besar semakin memotivasi dalam memperkuat kontribusi akademik di bidang fatwa dan hukum Islam.
"Terima kasih atas tahniah, support, dan doanya. Semoga manfaat dan maslahat," ujarnya.
Baca juga: Asrorun Niam hormati keputusan Miftachul Akhyar mundur dari Ketum MUI
Baca juga: MUI: Platform metaverse Kabah hanya sebagai simulasi ibadah haji
Surat Pengangkatannya ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan diserahkan usai Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI di Jakarta, Selasa.
"Jabatan guru besar ini sebagai amanah yang menuntut adanya tanggung jawab. Ini di satu sisi sebagai pengakuan atas capaian akademik, tapi di sisi lain ada tanggung jawab untuk terus meningkatkan kapasitas dan kontribusi akademik," ujar Niam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Niam mengatakan pencapaian jabatan akademik ini sebagai bentuk pengakuan atas konsistensinya di bidang akademik, meski dirinya banyak berkiprah di pemerintahan dan berbagai ruang perkhidmatan.
"Meski secara formal selama ini saya memperoleh penugasan di luar kampus, namun selama ini saya tidak pernah meninggalkan dunia akademik, masih terus mengajar. Gen saya adalah gen kampus," kata Niam.
Pria yang menjabat Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora ini mengaku selama ini memperoleh penugasan di berbagai bidang perkhidmatan. Selama dua periode, ia diberi amanah sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Baca juga: Asrorun Niam pandang sosok Ichwan Sam sebagai administrator ulung
Baca juga: Deputi: Satuan pendidikan tempat efektif lahirkan atlet
Setelah itu, Niam mendapat amanah sebagai Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora yang jabatannya melekat hingga saat ini. Selama penugasannya tersebut, Niam tidak pernah meninggalkan aktivitas di kampus.
Ia juga aktif menulis dan memublikasikannya dalam bentuk opini di media massa, artikel jurnal, dan dalam bentuk buku.
Niam juga dikenal sebagai sosok di balik lahirnya fatwa-fatwa MUI. Ia menjadi pengurus Komisi Fatwa MUI sejak 2005, kemudian sebagai wakil sekretaris dan sebagai Sekretaris Komisi Fatwa selama sepuluh tahun. Saat ini ia mengemban amanah sebagai Ketua MUI Bidang Fatwa.
Niam menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh civitas akademika UIN Jakarta hingga ia bisa mencapai jabatan akademik guru besar.
Dirinya juga berharap pengangkatannya sebagai guru besar semakin memotivasi dalam memperkuat kontribusi akademik di bidang fatwa dan hukum Islam.
"Terima kasih atas tahniah, support, dan doanya. Semoga manfaat dan maslahat," ujarnya.
Baca juga: Asrorun Niam hormati keputusan Miftachul Akhyar mundur dari Ketum MUI
Baca juga: MUI: Platform metaverse Kabah hanya sebagai simulasi ibadah haji
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: