Pakistan tutup pusat belanja pada malam hari untuk hemat energi
3 Januari 2023 20:33 WIB
Arsip - Seorang anak laki-laki berjalan melewati kios penukaran uang di pinggir jalan yang dihiasi gambar uang kertas di Karachi, Pakistan, 30 September 2021. (ANTARA/REUTERS/Akhtar Soomro/as)
Islamabad (ANTARA) - Pemerintah Pakistan telah memerintahkan semua mal dan pasar ditutup pada pukul 20.30 sebagai bagian dari rencana baru konservasi energi, kata menteri pertahanan, Selasa, di tengah krisis ekonomi yang melanda negara itu.
Cadangan devisa negara tersebut hanya dapat menutupi biaya satu bulan impor, yang sebagian besar digunakan untuk membeli energi dari luar negeri.
Bantuan pinjaman yang diharapkan datang dari Dana Moneter Internasional juga telah ditunda.
Menhan Khawaja Asif mengatakan kepada pers bahwa langkah yang telah disetujui kabinet itu bertujuan untuk menghemat keuangan negara sebesar 62 miliar rupee Pakistan (sekitar Rp4,3 triliun).
Langkah-langkah lainnya termasuk menutup aula pernikahan pada pukul 22.00 setiap hari.
Perwakilan pengusaha telah meminta jam buka yang lebih panjang, kata dia, tetapi pemerintah memutuskan bahwa penutupan lebih awal itu diperlukan.
Asif juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah memerintahkan semua lembaga pemerintah untuk mengurangi penggunaan listrik sebanyak 30 persen.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pakar Pakistan sebut "perangkap utang China" sebuah kebohongan
Baca juga: Pakistan catat lonjakan dalam pembayaran digital
Cadangan devisa negara tersebut hanya dapat menutupi biaya satu bulan impor, yang sebagian besar digunakan untuk membeli energi dari luar negeri.
Bantuan pinjaman yang diharapkan datang dari Dana Moneter Internasional juga telah ditunda.
Menhan Khawaja Asif mengatakan kepada pers bahwa langkah yang telah disetujui kabinet itu bertujuan untuk menghemat keuangan negara sebesar 62 miliar rupee Pakistan (sekitar Rp4,3 triliun).
Langkah-langkah lainnya termasuk menutup aula pernikahan pada pukul 22.00 setiap hari.
Perwakilan pengusaha telah meminta jam buka yang lebih panjang, kata dia, tetapi pemerintah memutuskan bahwa penutupan lebih awal itu diperlukan.
Asif juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah memerintahkan semua lembaga pemerintah untuk mengurangi penggunaan listrik sebanyak 30 persen.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pakar Pakistan sebut "perangkap utang China" sebuah kebohongan
Baca juga: Pakistan catat lonjakan dalam pembayaran digital
Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: