Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah terhadap dolar dan euro pada awal perdagangan Selasa, sesi pertama tahun ini di Moskow, di tengah volume perdagangan yang ringan selama hari libur umum di Rusia.

Pada pukul 07.05 GMT rubel melemah 0,4 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 70,18 di Bursa Moskow. Sementara itu, terhadap euro, rubel tergelincir 0,6 persen menjadi diperdagangkan 74,67.

Rubel mengalami tahun yang bergejolak pada 2022, merosot ke rekor terendah 120 per dolar pada Maret segera setelah Rusia mengguncang pasar dengan mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina, tetapi kemudian pulih dengan dukungan kontrol modal dan jatuhnya impor.

Pengenaan batas harga minyak dan embargo Barat merugikan rubel pada Desember, tetapi para analis memperkirakan mata uang tersebut akan tetap relatif tangguh pada tahun 2023 berkat surplus neraca berjalan Rusia yang kuat.

Indeks saham Rusia menguat pada awal perdagangan Selasa. Indeks RTS berdenominasi dolar terangkat 0,25 persen pada 972,8 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel meningkat 0,58 persen menjadi diperdagangkan di 2.167 poin.

Baca juga: Rubel menguat terhadap dolar jelang tahun yang bergejolak berakhir

Baca juga: Rubel jatuh ke terendah 8-bulan vs dolar tertekan kekhawatiran sanksi