Tangani banjir, Pemkot Semarang-BBWS intensifkan koordinasi
2 Januari 2023 22:08 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau dapur umum di Kantor Kecamatan Semarang Utara, Semarang, Senin (2/1/2023). FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Semarang
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah, intensif berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk menangani banjir yang saat ini masih tersisa di sejumlah titik di daerah berjuluk "Kota Atlas" itu.
"Alhamdulillah, banjir hari ini sudah mulai surut. Kami terus berkoordinasi dengan BBWS," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Senin.
Koordinasi dengan BBWS, kata dia, dilakukan intensif dan terus menerus, seperti upaya menarik air di titik-titik kritis banjir dengan bantuan pompa di Sungai Sringin dan Sungai Tenggang.
"Kalau kita bicara titik-titik yang paling kritis ada di wilayah Pedurungan, Tlogosari, Muktiharjo Kidul. Dan kalau yang Genuk ini hampir sebagian besar mulai dari Muktiharjo Lor, Genuk Sari, Kaligawe dan Trimulyo," katanya.
Untuk wilayah Muktiharjo dan Tlogosari, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, aliran airnya bermuara ke Sungai Tenggang, sementara Sungai Sringin mencakup kawasan Trimulyo dan Genuk.
"Tadi pagi dari DPU (Dinas Pekerjaan Umum) berhasil mengevakuasi atau memindahkan dari Sringin ke Tenggang untuk menarik. Karena sebagian ini kan ada yang arah alirannya di Tenggang dan Sringin," katanya.
"Sepertinya Tenggang ini masih banyak untuk menarik yang Muktiharjo. Karena Muktiharjo dan Tlogosari ini kan muaranya ada di Tenggang. Kalau Sringin ini sudah tinggal yang wilayah Trimulyo dan Genuk," tambahnya.
Pemkot Semarang juga berkoordinasi dengan BBWS terkait penambahan pompa air di wilayah Sungai Sringin dan Tenggang untuk mempercepat aliran air banjir menuju ke laut.
"Sringin sudah dinormalisasi, tapi sepertinya sudah ada penurunan tanah jadi wilayah yang semakin tergenang akan semakin tinggi jadi diperlukan tambahan pompa untuk mempercepat," katanya.
Sementara untuk penanggulangan banjir di wilayah Kali Plumbon, Semarang Barat, sudah dilakukan dengan penambalan kisdam dan bronjong oleh Pemkot Semarang yang juga berkolaborasi BBWS.
"Karena di wilayah Kali Plumbon, Mangkang ini tanggulnya jebol di empat titik tapi kemarin sudah dilakukan penambalan kisdam dan bronjong oleh BBWS itu juga sebagai bentuk bagaimana kita berkolaborasi untuk menanggulangi," demikian Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Baca juga: Pemerintah lakukan modifikasi cuaca di Semarang cegah banjir
Baca juga: Tiga orang tewas tersetrum selama banjir melanda Semarang
Baca juga: Banyak kendaraan mogok akibat banjir di Semarang
Baca juga: Banjir kepung Kota Semarang akibat guyuran hujan deras
"Alhamdulillah, banjir hari ini sudah mulai surut. Kami terus berkoordinasi dengan BBWS," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Senin.
Koordinasi dengan BBWS, kata dia, dilakukan intensif dan terus menerus, seperti upaya menarik air di titik-titik kritis banjir dengan bantuan pompa di Sungai Sringin dan Sungai Tenggang.
"Kalau kita bicara titik-titik yang paling kritis ada di wilayah Pedurungan, Tlogosari, Muktiharjo Kidul. Dan kalau yang Genuk ini hampir sebagian besar mulai dari Muktiharjo Lor, Genuk Sari, Kaligawe dan Trimulyo," katanya.
Untuk wilayah Muktiharjo dan Tlogosari, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, aliran airnya bermuara ke Sungai Tenggang, sementara Sungai Sringin mencakup kawasan Trimulyo dan Genuk.
"Tadi pagi dari DPU (Dinas Pekerjaan Umum) berhasil mengevakuasi atau memindahkan dari Sringin ke Tenggang untuk menarik. Karena sebagian ini kan ada yang arah alirannya di Tenggang dan Sringin," katanya.
"Sepertinya Tenggang ini masih banyak untuk menarik yang Muktiharjo. Karena Muktiharjo dan Tlogosari ini kan muaranya ada di Tenggang. Kalau Sringin ini sudah tinggal yang wilayah Trimulyo dan Genuk," tambahnya.
Pemkot Semarang juga berkoordinasi dengan BBWS terkait penambahan pompa air di wilayah Sungai Sringin dan Tenggang untuk mempercepat aliran air banjir menuju ke laut.
"Sringin sudah dinormalisasi, tapi sepertinya sudah ada penurunan tanah jadi wilayah yang semakin tergenang akan semakin tinggi jadi diperlukan tambahan pompa untuk mempercepat," katanya.
Sementara untuk penanggulangan banjir di wilayah Kali Plumbon, Semarang Barat, sudah dilakukan dengan penambalan kisdam dan bronjong oleh Pemkot Semarang yang juga berkolaborasi BBWS.
"Karena di wilayah Kali Plumbon, Mangkang ini tanggulnya jebol di empat titik tapi kemarin sudah dilakukan penambalan kisdam dan bronjong oleh BBWS itu juga sebagai bentuk bagaimana kita berkolaborasi untuk menanggulangi," demikian Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Baca juga: Pemerintah lakukan modifikasi cuaca di Semarang cegah banjir
Baca juga: Tiga orang tewas tersetrum selama banjir melanda Semarang
Baca juga: Banyak kendaraan mogok akibat banjir di Semarang
Baca juga: Banjir kepung Kota Semarang akibat guyuran hujan deras
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: