Mataram (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menutup jalur pendakian Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat mulai 2 Januari 2022 hingga batas waktu yang belum ditentukan karena cuaca ekstrem yang bisa membahayakan keselamatan wisatawan.

"Kami melakukan penutupan dengan memperhatikan kondisi cuaca yang telah memasuki puncak musim hujan termasuk di kawasan sekitar Gunung Tambora beberapa hari terakhir yang dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang," kata Kepala Balai Taman Nasional Tambora Deny Rahadi yang dihubungi dari Mataram, Senin.

Gunung Tambora adalah gunung berapi aktif di Pulau Sumbawa, NTB, dengan ketinggian 2.850 meter di atas permukaan laut. Gunung tersebut terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu yang mencakup lereng bagian barat dan selatan serta Kabupaten Bima yang mencakup lereng bagian timur dan utara.

Dia menyebutkan ada empat jalur pendakian resmi yang ditutup, yakni Doro Ncanga dan Pancasila di Kabupaten Dompu, dan jalur pendakian Piong serta Kawinda Toi di Kabupaten Bima.

Baca juga: KLHK tutup pendakian Gunung Rinjani Lombok mulai 1 Januari 2023

Penutupan semua jalur pendakian tersebut, selain sebagai upaya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung ke kawasan Taman Nasional Tambora, juga menjadi bagian dari pemulihan kondisi kawasan secara alami.

"Aktivitas pendakian dibuka pada 5 April 2022, banyak wisatawan yang berkunjung. Namun karena kondisi cuaca saat ini tidak mendukung, pendakian kita tutup dulu dan itu bisa menjadi kesempatan untuk pemulihan kawasan," ujarnya.

Meskipun jalur pendakian sudah ditutup, pihaknya tetap melakukan pengawasan dengan cara menempatkan delapan orang petugas di masing-masing pintu masuk jalur pendakian. Hal itu bertujuan mencegah adanya orang yang melakukan pendakian secara ilegal.

Ia menambahkan jika ada wisatawan yang ingin berkunjung, maka bisa diarahkan ke objek wisata non-pendakian yang masih tetap dibuka untuk umum, yakni Air Terjun Oi Marai, atraksi rusa di sanctuary dan lain-lain.

"Kawasan wisata di dalam Taman Nasional Tambora itu bisa dikunjungi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," ucapnya.

Balai Taman Nasional Tambora sudah meminta semua pegawai, forum pemandu wisata, dan semua mitra pengelola wisata pendakian dan non-pendakian untuk menyosialisasikan penutupan jalur pendakian dan masih dibukanya objek wisata non-pendakian sesuai ketentuan.

Baca juga: Balai Besar TNKS tutup sementara jalur pendakian Gunung Kerinci
Baca juga: Cuaca ekstrem, TNGGP Cianjur segera evaluasi pembukaan jalur pendakian