Jakarta (ANTARA) - Daniil Medvedev mengakui bahwa dia sebenarnya lebih suka bermain dalam turnamen beregu campuran United Cup daripada Adelaide International, tetapi petenis Rusia itu ingin memanfaatkan event pembukaan musim 2023 di Australia itu dengan sebaik-baiknya, dan mengabaikan masalah politik.

Petenis nomor tujuh dunia yang berbasis di Monte Carlo dan rekan-rekan senegaranya tidak dapat bertanding turnamen ATP-WTA United Cup sebagai respon atas invasi Rusia ke Ukraina.

Medvedev mengatakan bahwa hal ini mengecewakan, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan.

"Saya pasti lebih suka bermain di United Cup," kata unggulan ketiga Adelaide International itu seperti dikutip AFP, Minggu.

Di tunggal putra turnamen pemanasan Australian Open itu Novak Djokovic sebagai unggulan pertama dan Felix Auger-Aliassime menjadi unggulan kedua.

“Kami pasti akan menjadi tim favorit. Tapi begitulah adanya, dan saya senang berada di sini di Adelaide bermain di turnamen ini.

“Saya sangat mengerti mengapa kami tidak main di Piala Davis atau Piala United dan kompetisi beregu di mana kami akan mewakili negara kami.

"Mudah-mudahan, saya bisa memainkan pertandingan individu. Saya memainkan apa yang bisa saya mainkan, jadi di sini saya bisa bermain di Adelaide, dan saya sangat senang karenanya. Saya ingin menunjukkan tenis terbaik saya."

Medvedev, finalis di dua Australian Open terakhir, akan memulai laga melawan petenis Italia Lorenzo Sonego.

Mengesampingkan masalah krisis dunia, mantan petenis nomor satu dunia itu mengatakan dia biasanya menghadapi kegelisahan di awal tahun.

Baca juga: Medvedev raih gelar pertama tahun ini di Los Cabos

"Sama seperti orang-orang, saya merasa sedikit gugup, dan itu normal. Perasaan di turnamen pertama tahun ini benar-benar spesial," katanya.

"Saya suka bermain di Australia, sangat menantikannya"

Selanjutnya: Sejak mengalahkan Djokovic
Petenis Rusia Daniil Medvedev saat menghadapi petenis Yunani Stefanos Tsitsipas di perempat final French Open 2021 di Paris pada 8 Juni 2021. (Photo by Christophe ARCHAMBAULT / AFP) (AFP/CHRISTOPHE ARCHAMBAULT)


Sejak mengalahkan Djokovic untuk meriah gelar US Open 2021, Medvedev telah tiga kali dikalahkan oleh petenis Serbia itu, yang kembali ke Australia setelah dideportasi setahun lalu karena mencoba masuk tanpa pengecualian vaksinasi Covid.

Dengan aturan yang sekarang dilonggarkan, petenis berusia 35 tahun itu berkompetisi di Adelaide dan bebas mengejar kemungkinan gelar ke-10 di Melbourne Park bulan ini.

"Saya termotivasi untuk berada di semifinal (Adelaide) -- dan jika ada Novak di sana, itu bagus," kata Medvedev.

Baca juga: Medvedev atur pertemuan dengan Djokovic di semifinal Astana Open 2022

"Jika orang lain yang mengalahkannya, saya tidak terlalu peduli. Saya hanya ingin berada di semifinal, dan saya tidak peduli dengan siapa saya bertanding."

Medvedev, pemenang dua gelar musim lalu, dengan dengan berat hati mendukung mundurnya Nick Kyrgios di Piala United. Petenis kontroversial Australia beralasan cedera.

"Anda tidak pernah tahu apakah dia benar-benar cedera," kata Medvedev.

Dia memiliki beberapa masalah dengan tubuhnya di masa lalu, jadi jika dia ingin mempertahankan tubuhnya sebelum Australia Terbuka, itu sangat normal.

"Jika saya (bermain) di United Cup dan saya cedera sebelum turnamen, saya akan mundur."

Baca juga: Djokovic tekuk Medvedev untuk sapu bersih babak penyisihan ATP Finals