Bandung (ANTARA) - Keramaian masyarakat yang menunggu momen pergantian Tahun Baru 2023 di Kota Bandung, Jawa Barat, terpusat di Jalan Asia Afrika dan kawasan sekitarnya.
Masyarakat berjalan memadati trotoar di sepanjang Jalan Braga hingga Jalan Asia-Afrika kawasan Alun-Alun Bandung. Di samping itu, aparat pun mengarahkan masyarakat agar tidak menghalangi kendaraan yang melintas.
"Yang membawa keluarga mohon digandeng, anak kecil dipegang jangan sampai jatuh, yang membawa dompet tolong hati-hati," kata Kasatbinmas Polrestabes Bandung AKBP Sutorih melalui pengeras suara di Pos Pengamanan Asia Afrika, Sabtu.
Arus lalu lintas kendaraan pun tampak mengalami kepadatan mulai dari perempatan Asia Afrika-Tamblong hingga sekitar Alun-Alun Bandung. Selain itu kepadatan juga terjadi di sepanjang Jalan Braga.
Adapun beberapa pertokoan di Jalan Braga tutup menjelang malam tahun baru. Sedangkan restoran maupun tempat kuliner sejenisnya masih buka dan dipadati warga yang merayakan tahun baru.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan keramaian masyarakat memang diprediksi terjadi di sekitar Asia Afrika. Sedangkan, kata dia, sejumlah jalan lainnya dalam kondisi yang lancar tanpa ada antrean kendaraan.
"Dari kurang lebih dari 600 CCTV yang terkoneksi, terpantau lancar dan kondusif, memang terkonsentrasi di satu titik di Asia Afrika hingga Alun-alun," kata Yana.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Parama Dicki (25) mengaku mengunjungi Jalan Braga untuk bisa menikmati tahun baru bersama istrinya. Karena, kata dia, istrinya itu belum pernah menikmati suasana di Bandung saat perayaan pergantian tahun.
"Kebetulan ngajak istri, diajak ke Braga supaya tahu bagaimana suasananya, berhubung tahun baru. Istri saya soalnya kerja di Jombang, liburannya saya ajak ke sini," kata Parama.
Tahun Baru 2023
Keramaian malam Tahun Baru 2023 di Bandung terpusat di Asia Afrika
31 Desember 2022 23:27 WIB
Masyarakat memadati Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (31/12/2022). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: