Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan upaya pelestarian Curik Bali (Jalak Bali) dapat menjadi salah satu daya tarik wisata nan unik bagi wisatawan, terutama dalam menghadirkan konsep pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

"Saya usulkan pariwisata berbasis konservasi, berbasis ecotourism ini dapat terus diperkuat untuk menjadi daya tarik. Seperti (pelestarian) Curik Bali ini yang tidak bisa ditemui di mana-mana, tapi hanya di Taman Nasional Bali Barat," ucap Sandiaga saat meninjau lokasi Penangkaran Burung Curik Bali Taman Nasional Bali Barat, lewat keterangan resmi, Jakarta, Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa Curik Bali menjadi salah satu ikon pariwisata di Bali bagian Barat.

Kata Menparekraf, Burung Curik Bali memang satwa khas endemik Bali Barat. Dulu, populasinya sempat merosot tajam hingga hampir punah karena hanya tersisa 6 ekor di alam bebas.

Baca juga: Sandiaga: Sirkuit "All In One" di Jembrana jadi pusat parekraf

Namun, dengan upaya konservasi yang dilakukan, saat ini jumlah burung Curik Bali yang terdata mencapai 560 ekor.

Wisatawan dilibatkan lebih jauh untuk mengenal Curik Bali dalam upaya konservasi melalui paket wisata yang ditawarkan. Hal ini dinilai akan memberikan pengalaman yang menarik bagi wisatawan.

"Ini akan menjadi daya tarik dan secara otomatis menjadi magnet kunjungan ke Bali barat terutama Jembrana. Terlebih jika nanti infrastruktur aksesibilitas yakni jalan tol Probolinggo-Banyuwangi serta Denpasar-Gilimanuk rampung maka ini akan menarik kunjungan lebih banyak wisatawan," ujar dia.

Secara maksimal, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dinyatakan bakal mendukung dengan menyiapkan berbagai pelatihan dan pendampingan juga promosi.

"Kami akan promosikan secara totalitas dan inter koneksinya kami akan pantau betul supaya nanti pengalaman baik dari segi pariwisata maupun ekonomi kreatifnya. Kami juga petakan kerja sama untuk meningkatkan investasi di Bali Barat," ungkap dia.

Baca juga: Sandi: Nelayan di Desa Wisata Bangsring berubah jadi pelaku pariwisata