Petrokimia Gresik komitmen tingkatkan kualitas pengelolaan lingkungan
31 Desember 2022 07:45 WIB
Direktur Utama (Dirut) PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo (kiri) menerima penghargaan lingkungan hidup PROPER EMAS yang diserahkan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin (kanan) berfsama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di Jakarta, Jumat (30/12/2022). ANTARA/HO-PT Petrokimia Gresik/am.
Jakarta (ANTARA) - PT Petrokimia Gresik, anak usaha BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), bertekad untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan tiap tahunnya yang saat ini telah menjadi isu global.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu menyatakan lingkungan merupakan instrumen penting bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saing.
Apalagi, lanjutnya, saat ini Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia tengah berkompetisi menjadi leader di pasar internasional.
"Untuk itu, kami terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan tiap tahunnya yang saat ini telah menjadi isu global," ujarnya terkait keberhasilan Petrokimia Gresik mempertahankan Proper Emas yang merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pengelolaan lingkungan.
Menurut dia, perolehan Proper Emas menjadi bukti jika Petrokimia Gresik berupaya menyelaraskan pembangunan bisnis dengan kelestarian lingkungan hidup, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Tahun ini adalah tahun kedua untuk perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia itu memperoleh Proper Emas. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin kepada Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo disaksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya di Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Dwi Satriyo menambahkan sesuai arahan Wapres, Proper mendorong setiap aktivitas bisnis tidak sekadar pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup, tapi menjadi platform bagi praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
Kriteria penilaian Proper tiap tahun, lanjutnya, kian kompleks mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman.Tahun ini penilaiannya sudah mencakup life cycle assessment (LCA) dan pelaksanaan inovasi sosial yang masuk dalam kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan atau beyond compliance.
Dalam hal ini, Petrokimia Gresik memiliki inovasi Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi) yang menjadi salah satu inovasi sosial bagi Petrokimia Gresik.
"Program Literasi Petrokimia Gresik di Lamongan berangkat dari problem lingkungan dari sektor pertanian dan peternakan yang ada di masyarakat, dan saat ini mampu menjadi solusi komprehensif yang menginspirasi dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Melalui Literasi, lahirlah tabungan limbah ternak, produk media tanam, serta kemudahan membayar premi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) yang dapat melindungi usaha peternak dan Asuransi Usaha Tani Jagung (AUTJ). Di mana limbah ternak maupun limbah hasil pertanian jagung yang disetorkan kepada bank literasi ditukar dengan rupiah yang dapat digunakan untuk membayar premi asuransi.
Sedangkan tabungan limbah ternak tersebut digunakan sebagai bahan baku media tanam atau pupuk kompos yang dimanfaatkan untuk budi daya tanaman hortikultura. Selanjutnya, hasil panen dari tanaman hortikultura diolah menjadi produk jamu dan katering yang dapat dijual langsung ke konsumen.
Dengan adanya program Literasi, anggota menganggap beternak sapi bukan lagi sebagai kerja sambilan, sehingga mereka lebih fokus dalam mengembangkan usaha ini untuk peningkatan kesejahteraan.
Selain itu, green leadership juga menjadi penilaian pada Proper. Poin ini untuk mengukur komitmen pemimpin perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan seperti mini policy.
"Pencapaian Proper ini memang yang tertinggi, tapi upaya pengelolaan lingkungan bukan berarti berhenti sampai di sini. Komitmen ini harus terus ditingkatkan, karena semakin baik pengelolaan lingkungan hidup sebuah perusahaan, maka semakin banyak dampak positif yang bisa diberikan maupun didapatkan," ujar Dwi Satriyo.
Baca juga: Petrokimia Gresik berkomitmen optimalisasi transisi energi
Baca juga: Petrokimia lakukan kajian pembangunan pabrik Asam Nitrat di Gresik
Baca juga: Petrokimia pastikan stok pupuk cukup saat masuki musim tanam
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu menyatakan lingkungan merupakan instrumen penting bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saing.
Apalagi, lanjutnya, saat ini Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia tengah berkompetisi menjadi leader di pasar internasional.
"Untuk itu, kami terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan tiap tahunnya yang saat ini telah menjadi isu global," ujarnya terkait keberhasilan Petrokimia Gresik mempertahankan Proper Emas yang merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pengelolaan lingkungan.
Menurut dia, perolehan Proper Emas menjadi bukti jika Petrokimia Gresik berupaya menyelaraskan pembangunan bisnis dengan kelestarian lingkungan hidup, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Tahun ini adalah tahun kedua untuk perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia itu memperoleh Proper Emas. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin kepada Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo disaksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya di Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Dwi Satriyo menambahkan sesuai arahan Wapres, Proper mendorong setiap aktivitas bisnis tidak sekadar pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup, tapi menjadi platform bagi praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
Kriteria penilaian Proper tiap tahun, lanjutnya, kian kompleks mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman.Tahun ini penilaiannya sudah mencakup life cycle assessment (LCA) dan pelaksanaan inovasi sosial yang masuk dalam kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan atau beyond compliance.
Dalam hal ini, Petrokimia Gresik memiliki inovasi Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi) yang menjadi salah satu inovasi sosial bagi Petrokimia Gresik.
"Program Literasi Petrokimia Gresik di Lamongan berangkat dari problem lingkungan dari sektor pertanian dan peternakan yang ada di masyarakat, dan saat ini mampu menjadi solusi komprehensif yang menginspirasi dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Melalui Literasi, lahirlah tabungan limbah ternak, produk media tanam, serta kemudahan membayar premi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) yang dapat melindungi usaha peternak dan Asuransi Usaha Tani Jagung (AUTJ). Di mana limbah ternak maupun limbah hasil pertanian jagung yang disetorkan kepada bank literasi ditukar dengan rupiah yang dapat digunakan untuk membayar premi asuransi.
Sedangkan tabungan limbah ternak tersebut digunakan sebagai bahan baku media tanam atau pupuk kompos yang dimanfaatkan untuk budi daya tanaman hortikultura. Selanjutnya, hasil panen dari tanaman hortikultura diolah menjadi produk jamu dan katering yang dapat dijual langsung ke konsumen.
Dengan adanya program Literasi, anggota menganggap beternak sapi bukan lagi sebagai kerja sambilan, sehingga mereka lebih fokus dalam mengembangkan usaha ini untuk peningkatan kesejahteraan.
Selain itu, green leadership juga menjadi penilaian pada Proper. Poin ini untuk mengukur komitmen pemimpin perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan seperti mini policy.
"Pencapaian Proper ini memang yang tertinggi, tapi upaya pengelolaan lingkungan bukan berarti berhenti sampai di sini. Komitmen ini harus terus ditingkatkan, karena semakin baik pengelolaan lingkungan hidup sebuah perusahaan, maka semakin banyak dampak positif yang bisa diberikan maupun didapatkan," ujar Dwi Satriyo.
Baca juga: Petrokimia Gresik berkomitmen optimalisasi transisi energi
Baca juga: Petrokimia lakukan kajian pembangunan pabrik Asam Nitrat di Gresik
Baca juga: Petrokimia pastikan stok pupuk cukup saat masuki musim tanam
Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: