Dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan modal asing keluar tersebut berasal dari pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp880 miliar dan dari pasar saham senilai Rp2,63 triliun.
Dengan demikian, selama tahun 2022 hingga 29 Desember, terdapat modal asing bersih keluar Rp128,98 triliun dari pasar SBN, sedangkan terdapat modal asing masuk bersih Rp61,02 triliun di pasar saham.
Meski terdapat aliran modal asing keluar, nilai tukar rupiah pada pagi hari ini dibuka menguat ke level Rp15.640 per dolar AS dari Rp15.655 per dolar AS pada penutupan Kamis (29/12/2022).
Penguatan rupiah ditopang pelemahan dolar AS, yang terlihat dari turunnya indeks dolar AS (DXY) ke level 103,84. DXY adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Sementara itu, imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun tercatat naik ke level 6,93 persen dari 6,90 persen.
Imbal hasil tersebut masih jauh dari yield obligasi AS tenor 10 tahun yang berada di level 3,815 persen.
Di sisi lain, premi risiko investasi alias credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 98,81 basis poin (bps) per 29 Desember 2022 dari 99,07 bps per 23 Desember 2022.
Baca juga: BI catat modal asing keluar RI Rp40 miliar dalam sepekan
Baca juga: BI perkirakan inflasi capai 0,48 persen pada Desember 2022
Baca juga: BI: Uang beredar tumbuh 9,5 persen capai Rp8.296,1 triliun di November