Jakarta (ANTARA) - Perum Perhutani dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) / Holding BUMN pangan ID FOOD bersinergi mendukung program pemerintah dalam rangka ketahanan pangan melalui budidaya tanaman tebu.

Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, budidaya tebu di kawasan hutan dilaksanakan dalam rangka menunjang program pemerintah dalam ketahanan pangan.

“Pengembangan tebu di lahan hutan banyak tantangannya, perlu sinergi dengan berbagai pihak agar program ini berhasil, pemanfaatan lahan hutan untuk tebu telah dipayungi secara legal oleh pemerintah oleh karena itu kita harus menjalankannya,” ujar Wahyu dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dia juga menambahkan, untuk itu pemerintah menerbitkan PermenLHK no. 81 tahun 2016 tentang kerjasama penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan untuk mendukung ketahanan pangan. Sejak diterbitkannya PermenLHK No. 81 Tahun 2016 tersebut, Perum Perhutani telah menyediakan lahan seluas 23.708 hektar.

Perum Perhutani dan ID FOOD bersinergi mendukung program pemerintah dalam rangka ketahanan pangan khususnya gula dengan melakukan pemenuhan kebutuhan akan lahan dan meningkatkan produktivitas terutama tanaman tebu serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

Sinergi ini diwujudkan dalam penandatanganan Head of Agreement (HoA) Kerjasama Pemanfaatan Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Budidaya Terutama Tanaman Tebu Guna Mendukung Ketahanan Pangan oleh Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro dan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Frans Marganda Tambunan di Jakarta, Jumat (30/12).

Sementara itu Direktur Utama Holding pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan menyampaikan bahwa sebagai upaya mendukung pemerintah dalam berswasembada gula melalui perbaikan hulu pangan, Holding Pangan ID FOOD mengoptimalkan pemberdayaan lahan untuk berbudidaya tebu sinergi Perum Perhutani.

“Untuk mengoptimalkan produksi tebu, bersama Perhutani kami bersinergi memberdayakan lahan kawasan hutan di area Jawa Barat dan Jawa Timur untuk dimanfaatkan sebagai kegiatan budidaya tebu, melakukan pendampingan dan jaminan offtake hasil budidaya tebu,” ujar Frans.

Dukungan lainnya dalam hal swasembada gula, lanjut Frans, ID FOOD merupakan perusahaan BUMN satu-satunya di Indonesia yang mengimplementasikan Sistem Resi Gudang (SRG) gula pertama di Indonesia untuk membantu peningkatan kesejahteraan petani tebu dengan realisasi sebanyak 96 resi senilai 40.202 ton atau setara Rp320 Miliar.

Menurut Frans, kolaborasi budidaya tebu ini pun dapat menjadi peluang untuk peningkatan kesejahteraan petani tebu kedepannya. Sinergitas yang akan berlaku selama dua tahun ke depan ini mencakup pemanfaatan kawasan hutan, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan budidaya tanaman tebu, peningkatan produksi dan produktivitas kegiatan budidaya tanaman tebu.

Baca juga: Rachmat Gobel uji coba tanam singkong organik bantu ketahanan pangan

Baca juga: Mendes: 20 persen Dana Desa harus digunakan untuk ketahanan pangan