Tahun Baru 2023
Suhu malam Tahun Baru di Sembalun Rinjani mencapai 18 derajat
30 Desember 2022 14:18 WIB
Ilustrasi - Acara Jambore Fotografi Nusa Tenggara Barat (NTB) diikuti oleh fotografer sekaligus pesepeda bernama Muhammad Sujai asal Siduarjo, Jawa Timur yang mengayuh sepedanya hingga Sembalun Lawang, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (22/10).
Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, suhu pada malam pergantian Tahun Baru 2023 di kaki Gunung Rinjani, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat berkisar 18 derajat hingga 25 derajat.
"Warga yang akan berlibur diharapkan tetap waspada dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan," kata Prakirawan BMKG Zaenudin Abdul Majid, Lombok, Duty Aprilia Mustika Dewi dalam keterangan tertulisnya di Praya, Jumat.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Sembalun diprediksi diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang yakni pagi hari berawan hingga hujan ringan, siang hingga sore hari hujan ringan hingga hujan lebat. Sedangkan kecepatan angin angin yang bertiup dari barat ke utara dengan kecepatan maksimal 38 kilometer/jam
"Malam hingga dini hari cuaca diprediksi hujan ringan hingga hujan sedang," katanya.
Baca juga: KLHK tutup pendakian Gunung Rinjani Lombok mulai 1 Januari 2023
Baca juga: DPRD: Perhatikan lingkungan pembangunan kereta gantung Rinjani
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca, warga diharapkan waspadai potensi peningkatan kecepatan angin di wilayah NTB.
Selain itu waspadai potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Mataram, Lombok Barat, Lombok, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima.
"Hujan diprediksi terjadi pada pagi hingga dini hari," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menutup pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2023, karena kondisi cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan jiwa.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady di Mataram, Selasa (27/12/2022) mengatakan informasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram, bahwa sedang terjadi curah hujan tinggi yang berpotensi terjadinya angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok.
"Penutupan jalur pendakian juga dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," katanya.
Ia menyebutkan seluruh destinasi wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani meliputi jalur wisata pendakian Senaru dan Torean di Kabupaten Lombok Utara, jalur pendakian Sembalun, Timbanuh, dan Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur, serta jalur pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.
"Bagi pengunjung yang akan melakukan kegiatan pendakian pada 31 Desember 2022 diwajibkan untuk segera melakukan cek out maksimal pada 3 Januari 2023 di masing-masing pintu pendakian," katanya.*
Baca juga: DPRD NTB dukung pembangunan kereta gantung Rinjani
Baca juga: Pemprov memulai pembangunan kereta gantung ke Gunung Rinjani NTB
"Warga yang akan berlibur diharapkan tetap waspada dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan," kata Prakirawan BMKG Zaenudin Abdul Majid, Lombok, Duty Aprilia Mustika Dewi dalam keterangan tertulisnya di Praya, Jumat.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Sembalun diprediksi diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang yakni pagi hari berawan hingga hujan ringan, siang hingga sore hari hujan ringan hingga hujan lebat. Sedangkan kecepatan angin angin yang bertiup dari barat ke utara dengan kecepatan maksimal 38 kilometer/jam
"Malam hingga dini hari cuaca diprediksi hujan ringan hingga hujan sedang," katanya.
Baca juga: KLHK tutup pendakian Gunung Rinjani Lombok mulai 1 Januari 2023
Baca juga: DPRD: Perhatikan lingkungan pembangunan kereta gantung Rinjani
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca, warga diharapkan waspadai potensi peningkatan kecepatan angin di wilayah NTB.
Selain itu waspadai potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Mataram, Lombok Barat, Lombok, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima.
"Hujan diprediksi terjadi pada pagi hingga dini hari," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menutup pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2023, karena kondisi cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan jiwa.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady di Mataram, Selasa (27/12/2022) mengatakan informasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram, bahwa sedang terjadi curah hujan tinggi yang berpotensi terjadinya angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok.
"Penutupan jalur pendakian juga dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," katanya.
Ia menyebutkan seluruh destinasi wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani meliputi jalur wisata pendakian Senaru dan Torean di Kabupaten Lombok Utara, jalur pendakian Sembalun, Timbanuh, dan Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur, serta jalur pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.
"Bagi pengunjung yang akan melakukan kegiatan pendakian pada 31 Desember 2022 diwajibkan untuk segera melakukan cek out maksimal pada 3 Januari 2023 di masing-masing pintu pendakian," katanya.*
Baca juga: DPRD NTB dukung pembangunan kereta gantung Rinjani
Baca juga: Pemprov memulai pembangunan kereta gantung ke Gunung Rinjani NTB
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: