BMKG prediksi puncak musim hujan di Bantul pada Januari Februari 2023
29 Desember 2022 19:40 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih bersama para Kepala Stasiun pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta di Ruang Bupati setempat, Kamis (29/12/2022) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Bantul)
Bantul (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprediksi puncak musim hujan di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan terjadi pada Januari hingga Februari 2023.
"Kami prediksi puncak musim hujan khususnya wilayah Bantul akan terjadi di bulan Januari hingga Februari. Artinya bulan Desember ini adalah trigger (pemicu) untuk memasuki puncak musim hujan," kata Kepala Stasiun Klimatologi Yogyakarta Reni Kraningtyas saat paparan terkait cuaca di Ruang Bupati Bantul, Kamis.
BMKG juga memprediksi cuaca ekstrem akan semakin intens terjadi di wilayah Kabupaten Bantul untuk beberapa hari ke depan. Cuaca ekstrem berupa hujan yang lebih intens dan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca juga: BMKG minta warga waspadai dampak hujan lebat pada akhir tahun
Oleh karena itu, kata dia, BMKG mengimbau sebelum puncak musim hujan tiba, masyarakat harus siap siaga akan potensi dampak bencana hidrometeorologi.
"Tentunya harus memperhatikan lingkungan sekitar, pastikan drainase tidak tersumbat, pohon-pohon yang rindang di sekitar rumah dipangkas dan baliho di pinggir jalan dikuatkan, agar nantinya apabila terjadi angin kencang, kerusakan yang ditimbulkan tidak berat," katanya.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono memprediksi potensi cuaca di lautan selatan Jawa termasuk DIY yang dapat menimbulkan gelombang tinggi antara 2,5 hingga enam meter.
Hal tersebut dikarenakan adanya kecepatan angin di wilayah Samudera Hindia yang menyebabkan gelombang tinggi.
Baca juga: BMKG: Gelombang sangat tinggi berpotensi di laut selatan Jabar-DIY
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat Bantul, khususnya yang berada di wilayah pesisir, dan nelayan untuk tetap memantau info BMKG. Kami akan update info BMKG ketika ada potensi cuaca ekstrem di lautan," katanya.
Namun demikian, kata dia, tidak semua gelombang tinggi berpotensi rob hingga ke daratan. Biasanya gelombang tinggi yang mencapai daratan di wilayah selatan DIY terjadi pada bulan Juni hingga September yang ketinggiannya mencapai tujuh meter.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengimbau masyarakat Bantul, khususnya warga yang berada di bantaran sungai untuk mewaspadai curah hujan yang akan semakin naik dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: BMKG imbau wisatawan waspadai gelombang tinggi laut selatan Jabar-DIY
"Dalam beberapa hari ke depan intensitas hujan di Kabupaten Bantul akan semakin tinggi, sehingga luapan air sungai harus kita antisipasi dan diwaspadai masyarakat," katanya.
"Kami prediksi puncak musim hujan khususnya wilayah Bantul akan terjadi di bulan Januari hingga Februari. Artinya bulan Desember ini adalah trigger (pemicu) untuk memasuki puncak musim hujan," kata Kepala Stasiun Klimatologi Yogyakarta Reni Kraningtyas saat paparan terkait cuaca di Ruang Bupati Bantul, Kamis.
BMKG juga memprediksi cuaca ekstrem akan semakin intens terjadi di wilayah Kabupaten Bantul untuk beberapa hari ke depan. Cuaca ekstrem berupa hujan yang lebih intens dan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca juga: BMKG minta warga waspadai dampak hujan lebat pada akhir tahun
Oleh karena itu, kata dia, BMKG mengimbau sebelum puncak musim hujan tiba, masyarakat harus siap siaga akan potensi dampak bencana hidrometeorologi.
"Tentunya harus memperhatikan lingkungan sekitar, pastikan drainase tidak tersumbat, pohon-pohon yang rindang di sekitar rumah dipangkas dan baliho di pinggir jalan dikuatkan, agar nantinya apabila terjadi angin kencang, kerusakan yang ditimbulkan tidak berat," katanya.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono memprediksi potensi cuaca di lautan selatan Jawa termasuk DIY yang dapat menimbulkan gelombang tinggi antara 2,5 hingga enam meter.
Hal tersebut dikarenakan adanya kecepatan angin di wilayah Samudera Hindia yang menyebabkan gelombang tinggi.
Baca juga: BMKG: Gelombang sangat tinggi berpotensi di laut selatan Jabar-DIY
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat Bantul, khususnya yang berada di wilayah pesisir, dan nelayan untuk tetap memantau info BMKG. Kami akan update info BMKG ketika ada potensi cuaca ekstrem di lautan," katanya.
Namun demikian, kata dia, tidak semua gelombang tinggi berpotensi rob hingga ke daratan. Biasanya gelombang tinggi yang mencapai daratan di wilayah selatan DIY terjadi pada bulan Juni hingga September yang ketinggiannya mencapai tujuh meter.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengimbau masyarakat Bantul, khususnya warga yang berada di bantaran sungai untuk mewaspadai curah hujan yang akan semakin naik dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: BMKG imbau wisatawan waspadai gelombang tinggi laut selatan Jabar-DIY
"Dalam beberapa hari ke depan intensitas hujan di Kabupaten Bantul akan semakin tinggi, sehingga luapan air sungai harus kita antisipasi dan diwaspadai masyarakat," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: