Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucurkan anggaran sebesar Rp247,6 miliar selama tahun 2022 untuk insentif bagi guru mengaji dan madrasah diniyah (madin) yang berada di 35 kabupaten/kota.

“Akhir tahun kita genjot semuanya, pokoknya organisasi perangkat daerah (OPD) yang masih merah, belum selesai, sekarang kita genjot. Beberapa hal yang bisa kita kejar, kita kejar, termasuk eksekusi itu (insentif guru mengaji dan madin)," kata Ganjar di Semarang, Kamis.

Baca juga: Ganjar serahkan bantuan senilai Rp1,5 miliar untuk PMI Jateng

Dia menyebut insentif untuk guru mengaji dan madin itu merupakan komitmen menyejahterakan pengajar keagamaan.

Selain itu, Ganjar melakukan percepatan serapan anggaran agar insentif tersalurkan pada akhir 2022.

Baca juga: Ganjar: Cari guru yang benar agar tidak sesat

Menurut dia, penyerapan anggaran tidak sulit dilakukan dengan birokrasi profesional dan dalam dua minggu terakhir, pihaknya terus menggenjot penyerapan anggaran dari program-program lain.

"Kami kejar ini masih ada beberapa hari. Jadi sudah dua minggu ini setiap hari mengejar itu, serapan anggaran termasuk pendapatan," ujarnya.

Baca juga: Ganjar instruksikan kepala daerah se-Jateng perhatikan guru honorer

Sejak awal bergulirnya program pemberian insentif pada 2019, jumlah guru mengaji dan madin yang menerima insentif terus bertambah tiap tahunnya.

Pada tahun 2019 tercatat sebanyak 171.131 guru mengaji dan madin yang menerima insentif, jumlah itu bertambah menjadi 204.125 orang pada 2020, serta bertambah lagi pada 2021 menjadi 205.655 orang.