Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani menyebut jumlah penduduk Indonesia yang besar akan menopang optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi di 2023.

"Data Badan Pusat Statistik(BPS) pada akhir tahun 2021 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 273.879.750, yang diperkirakan telah melebihi 275 juta pada akhir tahun 2022.

"Dalam sebuah ekosistem ekonomi, jumlah penduduk adalah market atau demand. Dengan demand yang besar, maka konsumsi akan terjaga dengan baik," katanya dalam keterangan resmi, Kamis.

Potensi pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya adalah melimpahnya sumber daya alam dan komoditas dimana pemerintah sudah melakukan langkah tepat dengan melakukan program transformasi ekonomi dengan melakukan downstream atau hilirisasi, yang bisa meningkatkan nilai tambah komoditas.

Potensi ketiga adalah kekuatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi.

"UMKM adalah sektor usaha yang mempunyai resiliensi atau daya bangkit yang cepat. Kalau pemerintah bisa memberikan daya ungkit maksimal di sektor UMKM ini, maka pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga bahkan bisa terakselerasi dengan lebih cepat," ucapnya.

Dengan membandingkan sisi permasalahan atau tantangan yang ada, dengan sisi potensi ekonominya, Indonesia masih mempunyai banyak keuntungan memasuki tahun 2023.

Ketika kondisi global mendapatkan efek negatif pasca pandemi, Indonesia justru bisa bangkit lebih cepat.

"Indonesia mempunyai potensi yang jauh lebih besar daripada tantangan yang ada. Narasi resesi akan terpinggirkan dengan optimisme ekonomi," imbuhnya.

Baca juga: Apindo: Kebijakan fiskal perlu dorong perekonomian di 2023

Baca juga: Apindo: KUR Klaster solusi terbaik dorong UMKM naik kelas