"KPU tidak bisa bekerja sendiri, oleh karena itu membutuhkan bantuan dukungan termasuk dari universitas dan asosiasi keilmuan," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Jakarta Kamis.
"Oleh karena itu perguruan tinggi yang bekerja sama dengan KPU, dan asosiasi dalam hal ini AIPI, MIPI, dan APHTN-HAN menjadi bagian dari cara KPU untuk berkolaborasi, bersinergi, meningkatkan kapasitas personel,dan kelembagaan KPU," kata dia.
Baca juga: KPU: IKP jadi pedoman antisipasi ancaman gangguan pemilu
Baca juga: Anggota DPR soroti rencana KPU larang sosialisasi caleg dan capres
Baca juga: KPU: IKP jadi pedoman antisipasi ancaman gangguan pemilu
Peningkatan kapasitas personel dan kelembagaan itu, lanjut dia tentu ujungnya untuk meningkatkan kualitas kepemiluan di Indonesia.
Hasyim mengatakan KPU berharap dukungan dan bantuan yang salah satunya berupa kajian-kajian kepemiluan di sisi akademik dari perguruan tinggi dan asosiasi keilmuan.
"Kami sangat berharap atas bantuan dan dukungan supaya dalam menjalankan kepemiluan dan merumuskan kebijakan dibantu dengan terangnya sinar Ilmu pengetahuan, ini sangat penting," ujar Hasyim.
Dia tidak lupa mengajak perguruan tinggi untuk berkolaborasi dalam menyelenggarakan pemilu seperti program magang mahasiswa di bidang kepemiluan maupun mengajak mahasiswa ikut terlibat aktif menjadi anggota KPPS untuk Pemilu 2024.