Penutupan Paviliun “Rumah Indonesia†dalam MACEF 2012
13 September 2012 08:15 WIB
Rumah Indonesia Ketua Delegasi Indonesia, Yasmin Gita Wirjawan (kiri) menjelaskan kepada para pengunjung tentang kerajinan Indonesia, pada pameran internasional MACEF Expo 2012 di Milan, Italia, Kamis (6/9). Sejumlah kerajinan daerah ditampilkan di Rumah Indonesia pada pameran internasional MACEF Expo 2012 di Milan, Italia yang berlangsung 6 - 9 September 2012. (FOTO ANTARA/Lesmana)
Jakarta (ANTARA News) - Selama empat hari pameran MACEF 2012 di Fiera Milano, Milan, Italia, paviliun Rumah Indonesia berhasil mencatat transaksi retail sebesar 302.120 Euro selain sejumlah komitmen kontrak dagang.
Siaran pers Kementerian Perdagangan menyebutkan kerajinan rotan dan tenun menjadi komoditi terlaris di Rumah Indonesia. Sajian kopi Barista sebagai pemikat penunjang Rumah Indonesia ikut meningkatkan nilai transaksi.
Pavilian Indonesia dalam pameran kali ini kembali mengangkat tema "Remarkable Indonesia" dengan konsep "Rumah Indonesia" yaitu rumah modern dengan bentuk-bentuk Home Decor, Interior, Furniture, dan Crafts Indonesia sebagai elemen interiornya.
Pameran MACEF merupakan salah satu pameran terkemuka di Eropa yang diselenggarakan dua kali dalam satu tahun.
MACEF 2012 menggunakan 100.557 meter persegi dan memamerkan produk-produk Household Goods, Glassware, Ceramics, Gifts, Watches & Clocks, Jewelry, Crafts, Festive Articles, Furniture, Interior Design, dan Lighting.
Barang-barang yang dipamerkan dalam Rumah Indonesia merupakan produksi para perajin dari berbagai daerah yang didesain khusus dengan sentuhan desain modern guna memenuhi selera pasar internasional.
Peserta yang menampilkan produknya pada Pameran MACEF tahun ini terdiri dari 20 (dua puluh) perusahaan yaitu: 1) Rumah Lunar (furnitur, hanger, tas, rak); 2) Amaru Indonesia (produk rotan: keranjang, mangkok, tas, vas); 3) Cita Tenun Indonesia (sekat ruangan bermotif tenun tradisional, batik, tenun, bantal); 4) Nook Living (furnitur, kap lampu); 5) Lief Style (furnitur); 6) Box Living (decorative box); 7) Ranina Jewelry (perhiasan dan aksesoris); 8) Interni Asia (furnitur, kaca dekoratif, kap lampu); 9) Alvin T (furnitur rotan); 10) Sango Ceramics Indonesia (dinner set); 11) Terminal One (tas kulit); 12) Batik Chic (tas tangan batik); 13) Pusaka Iwan Tirta (keramik); 14) Nalini (suvenir); 15) DEKRANAS (tenun Ulap Doyo dan aneka sulaman) 16) Soulmate (bedsheets/sprei); 17) Patricio Untario (ornamen berbahan gelas); 18) Morning Glory (produk kopi); 19) Dua Kelinci (aneka makanan ringan), dan 20) AMJ Jewelry (perhiasan kontemporer).
Untuk mendukung promosi kuliner Indonesia, pengunjung yang hadir di Paviliun Indonesia disuguhkan kopi dan snack khas Indonesia.
Biji kopi yang disajikan dibawa dari Indonesia dan diolah langsung oleh Barita dari Morning Glory Cafe sedangkan makanan ringan pendamping minum kopi adalah aneka kacang produksi Dua Kelinci.
Sejak resmi dibuka pada 6 September 2012 oleh Ketua Delegasi, Ibu Yasmin Gita Wirjawan, Rumah Indonesia berhasil menarik sekitar 500 pengunjung dari berbagai kalangan, baik end user maupun wholesaler, baik yang berasal dari Italia maupun negara-negara Eropa lainnya yang menikmati produk yang dipamerkan di empat ruang dalam Rumah Indonesia yang masing-masing diberi nama: Ruang Songket, Ruang Tenun Agam, Ruang Batik dan Ruang Sulam.
Ruang-ruang tersebut menampilkan gambaran yang inspiratif mengenai bagaimana produk-produk kerajinan Indonesia bisa diaplikasikan sebagai elemen-elemen interior sebuah rumah modern yang indah dan elegan.
Di dalam Ruang Songket, pengunjung disuguhi dengan aneka produk anyaman dan display peralatan makan porcelain.
Di Ruang Tenun Agam ada produk ayaman dengan warna-warna yang cemerlang. Sementara di Ruang Batik ada aneka produk kain dan aplikasinya sebagai elemen interior.
Sebagai penghubung ke empat ruang, ada middle area/ruang tengah yang menampilkan demo perajin yang sedang membuat kerajinan berupa anyaman serat urat Doyo yang merupakan warisan budaya masyarakat Dayak Benuaq di Provinsi Kalimantan Timur.
(a038)
Siaran pers Kementerian Perdagangan menyebutkan kerajinan rotan dan tenun menjadi komoditi terlaris di Rumah Indonesia. Sajian kopi Barista sebagai pemikat penunjang Rumah Indonesia ikut meningkatkan nilai transaksi.
Pavilian Indonesia dalam pameran kali ini kembali mengangkat tema "Remarkable Indonesia" dengan konsep "Rumah Indonesia" yaitu rumah modern dengan bentuk-bentuk Home Decor, Interior, Furniture, dan Crafts Indonesia sebagai elemen interiornya.
Pameran MACEF merupakan salah satu pameran terkemuka di Eropa yang diselenggarakan dua kali dalam satu tahun.
MACEF 2012 menggunakan 100.557 meter persegi dan memamerkan produk-produk Household Goods, Glassware, Ceramics, Gifts, Watches & Clocks, Jewelry, Crafts, Festive Articles, Furniture, Interior Design, dan Lighting.
Barang-barang yang dipamerkan dalam Rumah Indonesia merupakan produksi para perajin dari berbagai daerah yang didesain khusus dengan sentuhan desain modern guna memenuhi selera pasar internasional.
Peserta yang menampilkan produknya pada Pameran MACEF tahun ini terdiri dari 20 (dua puluh) perusahaan yaitu: 1) Rumah Lunar (furnitur, hanger, tas, rak); 2) Amaru Indonesia (produk rotan: keranjang, mangkok, tas, vas); 3) Cita Tenun Indonesia (sekat ruangan bermotif tenun tradisional, batik, tenun, bantal); 4) Nook Living (furnitur, kap lampu); 5) Lief Style (furnitur); 6) Box Living (decorative box); 7) Ranina Jewelry (perhiasan dan aksesoris); 8) Interni Asia (furnitur, kaca dekoratif, kap lampu); 9) Alvin T (furnitur rotan); 10) Sango Ceramics Indonesia (dinner set); 11) Terminal One (tas kulit); 12) Batik Chic (tas tangan batik); 13) Pusaka Iwan Tirta (keramik); 14) Nalini (suvenir); 15) DEKRANAS (tenun Ulap Doyo dan aneka sulaman) 16) Soulmate (bedsheets/sprei); 17) Patricio Untario (ornamen berbahan gelas); 18) Morning Glory (produk kopi); 19) Dua Kelinci (aneka makanan ringan), dan 20) AMJ Jewelry (perhiasan kontemporer).
Untuk mendukung promosi kuliner Indonesia, pengunjung yang hadir di Paviliun Indonesia disuguhkan kopi dan snack khas Indonesia.
Biji kopi yang disajikan dibawa dari Indonesia dan diolah langsung oleh Barita dari Morning Glory Cafe sedangkan makanan ringan pendamping minum kopi adalah aneka kacang produksi Dua Kelinci.
Sejak resmi dibuka pada 6 September 2012 oleh Ketua Delegasi, Ibu Yasmin Gita Wirjawan, Rumah Indonesia berhasil menarik sekitar 500 pengunjung dari berbagai kalangan, baik end user maupun wholesaler, baik yang berasal dari Italia maupun negara-negara Eropa lainnya yang menikmati produk yang dipamerkan di empat ruang dalam Rumah Indonesia yang masing-masing diberi nama: Ruang Songket, Ruang Tenun Agam, Ruang Batik dan Ruang Sulam.
Ruang-ruang tersebut menampilkan gambaran yang inspiratif mengenai bagaimana produk-produk kerajinan Indonesia bisa diaplikasikan sebagai elemen-elemen interior sebuah rumah modern yang indah dan elegan.
Di dalam Ruang Songket, pengunjung disuguhi dengan aneka produk anyaman dan display peralatan makan porcelain.
Di Ruang Tenun Agam ada produk ayaman dengan warna-warna yang cemerlang. Sementara di Ruang Batik ada aneka produk kain dan aplikasinya sebagai elemen interior.
Sebagai penghubung ke empat ruang, ada middle area/ruang tengah yang menampilkan demo perajin yang sedang membuat kerajinan berupa anyaman serat urat Doyo yang merupakan warisan budaya masyarakat Dayak Benuaq di Provinsi Kalimantan Timur.
(a038)
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012
Tags: