Kota Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan saat menyambut atau merayakan Tahun Baru 2023. Imbauan tersebut diberikan sebab Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi terjadi cuaca ekstrem saat tahun baru.

"Sudah disampaikan oleh BMKG terkait dengan cuaca ekstrem dan kemungkinan terjadi bencana. Saya kira lebih baik kita berhati-hati, waspada dan jika tidak penting tidak perlu mengadakan kegiatan yang bisa menimbulkan persoalan," kata Rohidin di Kota Bengkulu, Kamis.

Ia mengajak masyarakat agar mengurangi dan menghindari perayaan yang tidak penting atau tidak perlu dilakukan menjelang Tahun Baru 2023.

Namun, masyarakat harus tetap semangat dalam menyambut tahun baru 2023 yang disertai dengan melakukan evaluasi diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Baca juga: BMKG: ratusan kali gempa terjadi di Bengkulu selama 2022

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan deras disertai angin kencang di Bengkulu

Menurut Rohidin, Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak akan melaksanakan kegiatan apapun pada malam tahun baru, namun pihaknya akan melakukan pemantauan di sejumlah objek wisata dan posko yang berpotensi ramai didatangi masyarakat.
Sebelumnya, BMKG Bengkulu memprediksi cuaca buruk terjadi di sejumlah wilayah Bengkulu terutama wilayah pesisir yaitu gelombang tinggi hingga mencapai tiga meter yang disertai angin kencang dengan kecepatan hingga 30 kilometer per jam.

Cuaca ekstrem tersebut terjadi karena adanya gangguan cuaca di Perairan Australia yang menyebabkan terjadinya angin kencang di Perairan Indonesia terutama di Pulau Sumatera.

Selain gelombang tinggi dan angin kencang, hujan lebat juga masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Bengkulu.
Oleh karena itu, masyarakat yang berada di pesisir pantai diminta waspada terhadap cuaca buruk, termasuk para nelayan tradisional ketika hendak melaut.

Baca juga: Badan Geologi ungkap analisis gempa di empat wilayah Bengkulu