Bupati Wajo Amran Mahmud melalui keterangannya di Makassar, Rabu mengapresiasi pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Pemprov Sulsel atas atensinya untuk Kabupaten Wajo.
"Terima kasih juga kepada seluruh unit penanganan bencana yang tergabung dalam tim terpadu yang masih terus bergerak hingga saat ini. Kita berharap bantuan akan segera sampai ke Wajo untuk segera kita salurkan kepada masyarakat," ujarnya.
Bantuan berdatangan untuk penanganan bencana banjir dan angin kencang yang melanda Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Selain pemerintah pusat juga datang dari pemerintah provinsi.
Baca juga: BPBD Sulsel lansir data kabupaten terdampak banjir
Baca juga: BPBD Sulsel salurkan bantuan Logistik korban banjir di Wajo dan Bone
Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, update Rabu (28/12), pada bencana banjir yang terjadi sejak Sabtu (24/12) sudah berdampak atau mencakup 5 kecamatan dengan 33 desa/kelurahan.
Adapun jumlah korban yang terdampak sebanyak 9.170 kepala keluarga (KK) atau 27.485 jiwa, sebanyak 7.681 rumah terdampak, 45 unit sekolah terendam, 30 unit masjid, 13 unit sarana kesehatan, dan 9 kantor.
Lalu, 3.728 hektare sawah dan 2.730,7 hektare kebun tergenang, 5 meter tanggul Sungai Walennae jebol, 3.766 meter tanggul lainnya terdampak, 24,7 kilometer lebih jalan tergenang, serta 20 unit jembatan terdampak.
Untuk angin kencang terjadi sejak Senin (26/12), telah memberikan dampak kepada 46 KK atau 140 jiwa serta 42 unit rumah yang rusak. Adapun rinciannya, 22 unit rumah rusak ringan, 16 unit rumah rusak sedang, dan 4 unit rumah rusak berat.
Baca juga: Danau Tempe meluap belasan kecamatan di Sulsel terdampak banjir
Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, update Rabu (28/12), pada bencana banjir yang terjadi sejak Sabtu (24/12) sudah berdampak atau mencakup 5 kecamatan dengan 33 desa/kelurahan.
Adapun jumlah korban yang terdampak sebanyak 9.170 kepala keluarga (KK) atau 27.485 jiwa, sebanyak 7.681 rumah terdampak, 45 unit sekolah terendam, 30 unit masjid, 13 unit sarana kesehatan, dan 9 kantor.
Lalu, 3.728 hektare sawah dan 2.730,7 hektare kebun tergenang, 5 meter tanggul Sungai Walennae jebol, 3.766 meter tanggul lainnya terdampak, 24,7 kilometer lebih jalan tergenang, serta 20 unit jembatan terdampak.
Untuk angin kencang terjadi sejak Senin (26/12), telah memberikan dampak kepada 46 KK atau 140 jiwa serta 42 unit rumah yang rusak. Adapun rinciannya, 22 unit rumah rusak ringan, 16 unit rumah rusak sedang, dan 4 unit rumah rusak berat.
Baca juga: Danau Tempe meluap belasan kecamatan di Sulsel terdampak banjir
Baca juga: 1.560 warga Kabupaten Wajo terdampak banjir
Sebelumnya, Amran mengaku memang sudah menyampaikan permohonan bantuan ke Kemensos RI melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Alhasil telah dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diserahkan oleh tim.
"Mungkin dalam waktu dekat bantuannya akan datang berupa logistik senilai Rp100 juta dan selimut 1.500 lembar. Gubernur melalui Dinas Sosial Sulsel juga sudah menyerahkan bantuan untuk Wajo," kata Amran.
Sementara, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos P2KBP3A Wajo Warmansyah menyebut tim terpadu sejak awal hingga sekarang masih terus turun ke lokasi.
"Kami saat ini menyerahkan bantuan kepada korban banjir dan angin kencang di wilayah Kecamatan Belawa. Kemudian besok lanjut ke kecamatan lainnya," ujarnya.
Warmansyah mengurai bantuan dari Kemensos RI berupa makanan siap saji sebanyak 2.000 paket, makanan anak 200 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, family kit 50 paket, sandang bayi 100 paket, pembalut wanita 100 paket, dan kidware 50 paket.
Sementara, bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Sulsel berupa beras 1 ton, mi instan dan air mineral masing-masing 100 dos, dan terpal 100 lembar.
Baca juga: Terdampak banjir, Mentan beri bantuan pertanian Rp35,7 miliar di Wajo
Baca juga: Bantuan kemanusiaan dibawa Mentan bagi korban banjir di SulselSebelumnya, Amran mengaku memang sudah menyampaikan permohonan bantuan ke Kemensos RI melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Alhasil telah dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diserahkan oleh tim.
"Mungkin dalam waktu dekat bantuannya akan datang berupa logistik senilai Rp100 juta dan selimut 1.500 lembar. Gubernur melalui Dinas Sosial Sulsel juga sudah menyerahkan bantuan untuk Wajo," kata Amran.
Sementara, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos P2KBP3A Wajo Warmansyah menyebut tim terpadu sejak awal hingga sekarang masih terus turun ke lokasi.
"Kami saat ini menyerahkan bantuan kepada korban banjir dan angin kencang di wilayah Kecamatan Belawa. Kemudian besok lanjut ke kecamatan lainnya," ujarnya.
Warmansyah mengurai bantuan dari Kemensos RI berupa makanan siap saji sebanyak 2.000 paket, makanan anak 200 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, family kit 50 paket, sandang bayi 100 paket, pembalut wanita 100 paket, dan kidware 50 paket.
Sementara, bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Sulsel berupa beras 1 ton, mi instan dan air mineral masing-masing 100 dos, dan terpal 100 lembar.
Baca juga: Terdampak banjir, Mentan beri bantuan pertanian Rp35,7 miliar di Wajo