Beijing, China (ANTARA) - Seorang ahli Pakistan mengatakan bahwa apa yang disebut retorika "perangkap utang China" tidak lain adalah kebohongan yang dibuat-buat oleh AS dan beberapa negara Barat lainnya.

Sejumlah studi menunjukkan negara-negara berkembang sebagian besar meminjam dari pemberi pinjaman komersial dan multilateral.

Menurut Statistik Utang Internasional Bank Dunia, hingga akhir 2020, kreditur komersial dan multilateral masing-masing menyumbang 40 persen dan 34 persen untuk utang luar negeri publik dari 82 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

Sebelumnya pada tahun ini, badan amal Inggris "Debt Justice" menerbitkan sebuah laporan yang mengutip data dari Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan lembaga-lembaga lainnya, yang mengklaim bahwa pemerintah-pemerintah Afrika berutang tiga kali lebih banyak ke pemberi pinjaman swasta Barat daripada ke China, dan dikenai bunga dua kali lipat.

Ramay mengatakan bahwa kerja sama antara China dan negara lain sebagian besar dilakukan dalam bentuk investasi, dan dengan demikian, China telah berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal.