Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menargetkan Halte Stasiun Jatinegara 2, Jakarta Timur, sebagai halte integrasi yang terhubung dengan stasiun kereta api, rampung 100 persen awal 2023.

"Kita harapkan di awal tahun depan, Januari 2023, Halte Stasiun Jatinegara 2 dapat dinikmati penumpang dengan fasilitas yang terhubung dengan Stasiun Kereta Api Indonesia (KAI) Jatinegara," kata Direktur Teknik dan Digital PT TransJakarta, Mohamad Indrayana saat kunjungan ke halte-halte hasil revitalisasi di Jakarta, Rabu.

Indrayana mengatakan, untuk fasilitas fisik sudah tersambung. "Kita sudah lihat di sini, fasilitas secara fisik sudah tersambung. Jadi tidak ada lagi hambatan fisik untuk berpindah antara pengguna moda TransJakarta maupun kereta api," katanya.

Terdapat tiga integrasi, yakni integrasi rute, integrasi fisik, integrasi tarif, integrasi aplikasi dan integrasi big data.

Pertama, integrasi rute yaitu integrasi dalam hal ini kereta api berbasis rel, sedangkan
TransJakarta berbasis di jalan.

"TransJakarta yang menyesuaikan dengan moda transportasi yang berbasis rel. Nah ini ada suatu modifikasi rute bagaimana agar rute-rute TransJakarta bisa mengakomodir orang-orang yang ingin naik kereta api," katanya.

Baca juga: Bus wisata Transjakarta beroperasi tiap hari selama libur akhir tahun

Artinya dari pelanggan TransJakarta kemudian pindah moda untuk menggunakan kereta api maupun orang yang selesai naik kereta api terus ingin menggunakan moda TransJakarta.

Integrasi kedua adalah integrasi fisik, yakni rutenya sudah menyambung dan perpindahannya difasilitasi jembatan penyeberangan.

"Kita lihat secara fisik tersambung sehingga orang mudah berpindah dari menggunakan fasilitas TransJakarta maupun menggunakan fasilitas moda yang lain," tuturnya.

Integrasi ketiga terkait dengan tarif, yakni dapat digunakan untuk beberapa moda transportasi di bawah koordinasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu TransJakarta, MRT Jakarta, kemudian LRT Jakarta.

Dalam proses pengembangan adalah integrasi berupa aplikasi sampai koordinasi dari Perhubungan Dinas perhubungan dan Kementerian Perhubungan tentu ada integrasi yang sifatnya big data.

"Sehingga dapat memonitor dan menganalisis pelanggan pada bertujuan ke arah mana dengan menghasilkan kode matriks istilahnya," katanya.

Baca juga: TransJakarta operasikan 18 halte hasil revitalisasi pada akhir 2022

Indrayana mengungkapkan, pada tahun 2021 sudah ada halte integrasi pertama, yakni Halte CSW. Setelah itu pada April 2022 dilanjutkan revitalisasi terhadap empat halte, yakni Stasiun Jatinegara 2, Halte Stasiun Matraman Baru, halte Cawang Cikoko dan Halte Juanda.

Untuk revitalisasi pada April 2022 terhadap empat halte integrasi, yakni Stasiun Jatinegara 2 dengan Stasiun Kereta Jatinegara, Halte Stasiun Matraman Baru dengan Stasiun Matraman dan Halte Cawang Cikoko dengan Stasiun Cawang.

"Kemudian Halte Juanda yang terhubung dengan Stasiun Juanda dan di seberangnya langsung nanti masuk ke area Masjid Istiqlal," ungkap Indrayana.

Indrayana melihat seluruh fasilitas tersebut sudah tersambung. "Jadi tidak ada lagi hambatan fisik untuk berpindah antara pengguna moda TransJakarta dengan kereta api," katanya.