"Semuanya harus dituliskan dan dibagikan kepada dunia internasional melalui perpustakaan," katanya usai peletakan batu pertama pembangunan perpustakaan dan pelantikan Bunda Literasi di Pariaman, Rabu,
Ia mengatakan Pariaman harus memiliki buku-buku terkait daerah agar dunia mengetahui apa saja yang dimiliki oleh kota tersebut sehingga nantinya dapat berdampak positif bagi daerah.
Pihaknya mengapresiasi komitmen Pemkot Pariaman yang telah membuat buku konten lokal dan diharapkan lebih ditingkatkan.
Ia menyampaikan terkait perpustakaan saat ini tidak saja sebagai tempat menyimpan buku-buku fisik dan menyediakan buku digital namun juga sebagai tempat pelatihan untuk pelaku usaha.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan warga Pariaman yang telah punya komitmen dan inisiatif mengimplementasikan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Presiden tentang pembangunan sumber daya manusia melalui perpustakaan, " katanya.
Anggaran Rp10 miliar tersebut murni berupa fisik sedangkan untuk teknologi informasi, koleksi buku, perabotan dianggarkan Rp1 miliar yang dapat diperoleh dengan pengajuan melalui proposal oleh Pemkot Pariaman, kata Muhammad Syarif Bando.
"Kita telah memiliki tim pembuatan buku dan bukunya telah ada, namun kami akan revisi kembali untuk dimasukkan ke perpustakaan agar bisa diakses secara nasional," katanya.