Kampong Speu (ANTARA) - Kamboja memulai infrastruktur pelebaran dan peningkatan Jalan Nasional No. 41 dengan pendanaan dari China untuk mengatasi peningkatan arus lalu lintas jalan.

Jalan sepanjang 95 kilometer itu terletak sekitar 37 Km sebelah barat daya Ibu Kota Phnom Penh dan melewati empat provinsi, yakni Kampong Speu, Kandal, Takeo, dan Kampot.

Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen dan Duta Besar (Dubes) China untuk Kamboja Wang Wentian, Senin (26/12), memimpin upacara peletakan batu pertama yang dihadiri sekitar 5.000 orang. Hun Sen mengatakan jalan tersebut akan memfasilitasi perjalanan dan transportasi barang dengan lebih baik.

"Masyarakat akan mendapat manfaat besar dari jalan ini, yang merupakan arteri ekonomi penting karena menghubungkan provinsi pesisir Kampot. Jalan itu akan memainkan peran penting dalam membantu mendorong pembangunan sosial ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Kamboja," kata Hun Sen.

Dia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah dan rakyat China karena telah memberikan bantuan besar kepada Kamboja untuk pembangunan infrastruktur transportasi.

"Di Kamboja, ada pepatah mengatakan 'Ada jalan, ada harapan'. China telah membangun banyak jalan dan jembatan untuk Kamboja. Jadi, artinya China telah membangun banyak harapan untuk rakyat kami," katanya.

Sementara itu, Wang Wentian mengatakan tahun 2022 menandai pembangunan komunitas dengan masa depan bersama antara China dan Kamboja. Dia menyebutkan sejumlah proyek bantuan China termasuk jalan dan rumah sakit mulai beroperasi.

"Sembari menantikan tahun baru, kami sangat yakin dengan hubungan China-Kamboja; dan kami akan terus bekerja sama untuk membangun komunitas China-Kamboja dengan masa depan bersama," kata Wang.

Khim Kanhchara (38), seorang penjual makanan yang bekerja di sepanjang jalan Kampong Speu, mengatakan jalan tersebut saat ini sulit dilalui karena tidak rata akibat banyak lubang.

"Jalannya menjadi licin di musim hujan dan berdebu di musim kemarau. Saya berharap dengan dibangunnya jalan ini, masyarakat, terutama pekerja garmen, dapat dengan mudah bepergian, dan pengangkutan hasil pertanian ke pasar menjadi lancar," kata Khim.

Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja, proyek tersebut menggunakan dana pinjaman preferensial dari Pemerintah China dan dikerjakan oleh China Road and Bridge Corporation. Proyek itu diperkirakan akan selesai dalam 40 bulan.