Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap gerakan kewirausahaan Indonesia dapat menciptakan perubahan sosial di masyarakat.

"Prasyarat kemajuan ekonomi tersebut di antaranya jika kita mampu terus mendongkrak kualitas SDM dan kuantitas wirausaha dalam negeri, bahkan wirausaha kerap dapat menciptakan perubahan sosial yang positif melalui produk/jasa yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan," kata Wapres Ma'ruf Amin di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa.

Wapres Ma'ruf menyampaikan hal tersebut saat meresmikan secara serentak enam Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) yang berada di PLUT Semarang; PLUT Kabupaten Buleleng, Bali; PLUT Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah; PLUT Kabupaten Dairi, Sumatra Utara; PLUT Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan; dan PLUT Kotamadya Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sehingga selama proses pemulihan dari dampak pandemi COVID-19, pemerintah terus mendorong UMKM dan wirausaha untuk bangkit, melalui pemberdayaan, pemberian bantuan sosial, pembiayaan, dan pendampingan.

"Termasuk mendorong tumbuhnya ekosistem kewirausahaan, seperti jejaring dan inkubasi bisnis, inovasi produk/jasa berbasis riset, pemanfaatan teknologi dan peningkatan literasi digital, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif," papar Wapres

Ke depan, Wapres mengharapkan langkah-langkah tersebut akan terus ditata, sehingga berbagai program dan anggaran kementerian, lembaga, Pemda, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya dapat saling bersinergi dalam sebuah desain besar Pengembangan Kewirausahaan Nasional.

"Kemudian disusul akses pasar, pemasaran dan promosi produk, serta akses bahan baku/alat produksi, dan kendala lainnya," tambah Wapres.

Untuk itu, Wapres meminta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema KUR Khusus berbasis kelompok usaha atau klaster, melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir KUMKM agar terus ditingkatkan.

"Pembiayaan KUR berbasis klaster menjadi solusi bagi unit-unit usaha rakyat yang belum terinklusi oleh layanan perbankan konvensional," ungkap Wapres.

Penyaluran KUR, menurut Wapres, perlu berbasis komunitas atau kelompok usaha masyarakat yang sudah menggandeng agregator, "off-taker" dan avalis sebagai penjamin, Wapres berpesan agar dilakukan dengan penuh tanggung jawab, akuntabel, serta transparan sehingga masyarakat menikmati manfaat dan terjamin keamanan usahanya.

"Saya juga mengajak kita bersama untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di tengah masyarakat. Jiwa kewirausahaan perlu dikenalkan sejak usia muda, dengan menanamkan pola pikir dan perilaku inovatif, kreatif dan mandiri, jujur dan pantang menyerah, termasuk dalam kurikulum pendidikan," tambah Wapres.

Pada 2024, Wapres juga menargetkan Indonesia sudah dapat meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,95 persen, inklusi akses keuangan mencapai 90 persen, kontribusi ekspor UMKM sebesar 21,6 persen, serta menciptakan 30 juta UMKM yang go-digital.

Sejak berjalan pada 2013, hingga saat ini telah terbangun PLUT KUMKM sebanyak 74 Unit yang tersebar di 74 Kabupaten/Kota pada 32 provinsi seluruh Indonesia.

Hadir mendampingi Wapres Ma'ruf Amin Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta 5 Bupati dan 1 Walikota tempat PLUT didirikan.

Baca juga: Kemenkop UKM kejar target rasio kewirausahaan melalui perguruan tinggi

Baca juga: Menkop Teten targetkan ada 50 wirausaha disabilitas pada 2023