Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan membangun tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) modern untuk mengurangi volume sampah yang akan dibawa ke TPA (tempat pembuangan akhir), sehingga yang dibawa ke TPA hanya residu.

"Tiga TPST modern akan kita bangun secara bertahap dalam tiga tahun anggaran, yakni mulai tahun 2023, 2024, dan 2025," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Selasa.

Untuk tahap pertama, pembangunan TPST modern akan dibangun di Kecamatan Sandubaya dengan total anggaran Rp35 miliar yang merupakan dana "sharing" antara Pemerintah Kota Mataram dengan pemerintah pusat.

Baca juga: DLH: Volume sampah di Mataram turun karena program pemilahan

Anggaran tersebut telah dialokasikan termasuk untuk anggaran pembebasan lahan seluas 5.300 meter persegi, yang berada tepat di belakang Gelanggang Olah Raga (GOR) Turide.

"Tahun depan, pembangunan fisik sudah dimulai dan ditargetkan rampung sekitar bulan Agustus atau September 2023," katanya.

Kemal mengatakan, TPST modern ini artinya semua proses pengolahan sampah dilakukan dengan teknologi mesin untuk mempercepat pengolahan dan mengurangi penggunaan tenaga manusia.

Baca juga: DLH Mataram siapkan TPS untuk pilah sampah rumah tangga

Beberapa alat modern yang akan digunakan antara lain mesin insenerator, mesin pemilahan, dan pencacah sampah.

Dengan adanya alat-alat modern itu, katanya, bisa mempercepat proses pengolahan sampah di TPST sehingga yang akan dibuang ke TPA hanya residu.

"Untuk volume pengurangannya belum bisa kita hitung. Pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA akan kita tahu setelah TPST modern beroperasi," katanya.

Baca juga: Mataram optimalkan TPS keliling untuk atasi masalah sampah

Di sisi lain, kata Kemal, TPST juga akan dilengkapi dengan budi daya maggot seperti di TPST Kebon Talo, yang kini sudah berkembang menjadi Mataram Maggot Center (MCC).