Berkuda
Pordasi tinjau arena berkuda di Aceh untuk persiapan PON 2024
27 Desember 2022 12:50 WIB
Foto arsip - Peserta melakukan aksi melompat palang rintang pada Indonesian Horse Lovers Festival di Equinara Horse Sports, Pulomas , Jakarta, Minggu (23/10/2022). Festival berkuda yang digelar oleh Komunitas Berkuda Indonesia Horse Lovers tersebut menampilkan katagori palang rintang dengan kelas 70cm, 90cm, 100cm, 110cm, 120cm dan 130cm yang bertujuan memperkenalkan olahraga berkuda ke masyarakat sekaligus untuk pembibitan atlet muda. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Triwatty Marciano meninjau dua arena pacuan kuda di Provinsi Aceh, Lapangan Pacu Kuda H. M. Hasan Gayo di Takengon dan Arena Sengeda di Bener Meriah, sebagai persiapan Pekan Olahraga Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatra Utara.
Pada saat dikunjungi Minggu (25/12) arena tersebut tengah digunakan untuk kegiatan tahunan Pacu Kuda Tradisional Gayo 2022 dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-19 Kabupaten Bener Meriah.
Menurut Triwatty, kedua arena masih perlu ditingkatkan minimal menjadi berstandar nasional agar bisa menjadi venue PON 2024.
Arena pacu kuda memerlukan lintasan standar nasional dengan panjang keliling 1.400-1.600 meter dan alam lintasan minimal diperlukan untuk 12 kuda yang berlomba bersama sehingga lebar lintasan pacu harus mencapai 30 meter.
Selain itu perlu juga kandang kuda permanen dengan daya tampung 200 ekor, tempat untuk groom, mess joki, klinik kuda, tempat memandikan kuda, dan sebagainya.
"Ketentuan ukuran di atas berdasarkan Peraturan Organisasi Pordasi No. 10 Tahun 2022 yang perlu diwujudkan segera, mengingat kedua venue pacu kuda yang telah ditinjau PP Pordasi belum memenuhi kriteria tersebut," kata Triwatty dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Atlet equestrian Euclia rayakan Natal dengan berbagi kasih di jalanan
"Dalam beberapa bulan menjelang PON 2024, kami harus manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan persiapan. Venue yang akan digunakan merujuk dari peraturan yang berlaku mengenai kejurnas pacu kuda dan PON 2024,” ujar Triwatty.
Pada PON 2024, venue berkuda dibagi ke dalam dua lokasi yaitu, equestrian di Sumatra Utara dan pacu di Aceh.
Setelah pembagian cabang olahraga tersebut, Ketua Panitia Besar (PB) PON XXI/2024 wilayah Aceh dan Sumatra Utara menentukan lokasi arena di wilayah masing-masing.
Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki sebagai Ketua PB PON wilayah Aceh telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Aceh Nomor: 426.2/2022 pada Kamis 14 Juli 2022 tentang penetapan lokasi venue di Takengon, Aceh Tengah.
"Oleh karenanya, cabang olahraga berkuda khususnya pacu kuda, harus segera fokus dalam melakukan pembenahan, sehingga pertandingan pacu kuda dalam perhelatan PON 2024 dapat berjalan dengan baik, lancar dan sukses," pungkas Triwatty.
Baca juga: Pordasi dorong tiap provinsi gelar kompetisi berkuda tingkat nasional
Pada saat dikunjungi Minggu (25/12) arena tersebut tengah digunakan untuk kegiatan tahunan Pacu Kuda Tradisional Gayo 2022 dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-19 Kabupaten Bener Meriah.
Menurut Triwatty, kedua arena masih perlu ditingkatkan minimal menjadi berstandar nasional agar bisa menjadi venue PON 2024.
Arena pacu kuda memerlukan lintasan standar nasional dengan panjang keliling 1.400-1.600 meter dan alam lintasan minimal diperlukan untuk 12 kuda yang berlomba bersama sehingga lebar lintasan pacu harus mencapai 30 meter.
Selain itu perlu juga kandang kuda permanen dengan daya tampung 200 ekor, tempat untuk groom, mess joki, klinik kuda, tempat memandikan kuda, dan sebagainya.
"Ketentuan ukuran di atas berdasarkan Peraturan Organisasi Pordasi No. 10 Tahun 2022 yang perlu diwujudkan segera, mengingat kedua venue pacu kuda yang telah ditinjau PP Pordasi belum memenuhi kriteria tersebut," kata Triwatty dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Atlet equestrian Euclia rayakan Natal dengan berbagi kasih di jalanan
"Dalam beberapa bulan menjelang PON 2024, kami harus manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan persiapan. Venue yang akan digunakan merujuk dari peraturan yang berlaku mengenai kejurnas pacu kuda dan PON 2024,” ujar Triwatty.
Pada PON 2024, venue berkuda dibagi ke dalam dua lokasi yaitu, equestrian di Sumatra Utara dan pacu di Aceh.
Setelah pembagian cabang olahraga tersebut, Ketua Panitia Besar (PB) PON XXI/2024 wilayah Aceh dan Sumatra Utara menentukan lokasi arena di wilayah masing-masing.
Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki sebagai Ketua PB PON wilayah Aceh telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Aceh Nomor: 426.2/2022 pada Kamis 14 Juli 2022 tentang penetapan lokasi venue di Takengon, Aceh Tengah.
"Oleh karenanya, cabang olahraga berkuda khususnya pacu kuda, harus segera fokus dalam melakukan pembenahan, sehingga pertandingan pacu kuda dalam perhelatan PON 2024 dapat berjalan dengan baik, lancar dan sukses," pungkas Triwatty.
Baca juga: Pordasi dorong tiap provinsi gelar kompetisi berkuda tingkat nasional
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022
Tags: