Rupiah melemah di tengah minimnya transaksi pasar
27 Desember 2022 10:12 WIB
Petugas menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022). ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/pri.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, bergerak melemah di tengah transaksi yang minim di pasar keuangan.
Rupiah pagi ini melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.634 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.633 per dolar AS.
"Di tengah minimnya pelaku pasar yang masih bertransaksi, dolar AS nampak melemah di awal perdagangan hari ini, dengan bursa di beberapa negara masih tutup melanjutkan libur Natal," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Kendati demikian, pelaku pasar yang masih aktif bertransaksi dapat menyebabkan pergerakan yang signifikan di tengah minimnya likuiditas pasar.
Data mengisyaratkan bahwa ekonomi AS sedikit mendingin, memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari bank sentral AS The Federal Reserve dan meningkatkan selera risiko investor.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,1 persen bulan lalu, setelah naik 0,4 persen pada Oktober. Indeks PCE meningkat 5,5 persen (yoy) dibandingkan 6,1 persen (yoy) pada Oktober.
The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga hanya 25 basis poin pada pertemuan kebijakan berikutnya pada Januari, setelah beberapa kenaikan besar.
Dalam tahun yang brutal bagi pasar global, dolar telah melonjak hampir 9 persen karena The Fed secara agresif menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.
Namun, indeks dolar telah turun lebih dari 8 persen sejak mencapai level tertinggi 20 tahun pada September, karena penurunan tajam dalam inflasi AS meningkatkan harapan bahwa Fed akan segera mengakhiri siklus pengetatannya.
Pada Senin (26/12), rupiah melemah 40 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp15.633 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.593 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah dipicu The Fed masih pertahankan suku bunga tinggi
Baca juga: Rupiah melemah di tengah ekspektasi Fed masih akan naikkan bunga
Baca juga: Rupiah menguat di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi
Rupiah pagi ini melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.634 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.633 per dolar AS.
"Di tengah minimnya pelaku pasar yang masih bertransaksi, dolar AS nampak melemah di awal perdagangan hari ini, dengan bursa di beberapa negara masih tutup melanjutkan libur Natal," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Kendati demikian, pelaku pasar yang masih aktif bertransaksi dapat menyebabkan pergerakan yang signifikan di tengah minimnya likuiditas pasar.
Data mengisyaratkan bahwa ekonomi AS sedikit mendingin, memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari bank sentral AS The Federal Reserve dan meningkatkan selera risiko investor.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,1 persen bulan lalu, setelah naik 0,4 persen pada Oktober. Indeks PCE meningkat 5,5 persen (yoy) dibandingkan 6,1 persen (yoy) pada Oktober.
The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga hanya 25 basis poin pada pertemuan kebijakan berikutnya pada Januari, setelah beberapa kenaikan besar.
Dalam tahun yang brutal bagi pasar global, dolar telah melonjak hampir 9 persen karena The Fed secara agresif menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.
Namun, indeks dolar telah turun lebih dari 8 persen sejak mencapai level tertinggi 20 tahun pada September, karena penurunan tajam dalam inflasi AS meningkatkan harapan bahwa Fed akan segera mengakhiri siklus pengetatannya.
Pada Senin (26/12), rupiah melemah 40 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp15.633 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.593 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah dipicu The Fed masih pertahankan suku bunga tinggi
Baca juga: Rupiah melemah di tengah ekspektasi Fed masih akan naikkan bunga
Baca juga: Rupiah menguat di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: