Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tidak akan memberlakukan kebijakan penutupan ruas jalan tertentu untuk mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas selama libur akhir tahun, tetapi memilih mengalirkan arus lalu lintas sesuai kondisi di lapangan.

“Kami sudah menyampaikan telaah mengenai potensi kepadatan lalu lintas saat akhir tahun, tetapi dari pimpinan menyampaikan tidak ada penutupan jalan, sehingga kebijakan itulah yang kami laksanakan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, salah satu alasan tidak melakukan penutupan jalan saat libur akhir tahun adalah tidak adanya kegiatan khusus untuk pergantian tahun yang diizinkan digelar di Kota Yogyakarta.

“Dengan kebijakan tersebut, maka dinilai tidak perlu melakukan penutupan jalan sehingga arus lalu lintas bisa mengalir,” katanya.

Baca juga: Sejumlah tempat wisata di Yogyakarta mulai diserbu wisatawan

Jika di suatu ruas jalan terjadi peningkatan kepadatan lalu lintas, kata dia, maka akan dilakukan pengurangan arus lalu lintas yang masuk ke ruas jalan tertentu.

“Caranya dengan mengalirkan arus lalu lintas ke ruas jalan lain. Begitu volume kendaraan berkurang, maka arus akan kembali dibuka,” katanya.

Sedangkan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto mengatakan pengaturan lampu lalu lintas di tiap simpang sudah cukup optimal untuk mengurangi potensi kepadatan lalu lintas.

“Sehingga strategi yang dijalankan adalah dengan mengoptimalkan kapasitas jalan yaitu mengarahkan wisatawan mengambil jalur yang lebih panjang menuju lokasi wisata supaya kapasitas kendaraan bisa bertambah,” katanya.

Baca juga: Yogyakarta intensifkan pembinaan juru parkir jelang libur akhir tahun

Sejumlah titik kepadatan lalu lintas yang perlu diantisipasi karena peningkatan volume kendaraan adalah di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta dan Tugu Yogyakarta.

“Jika dilakukan penutupan jalan, maka kedua lokasi tersebut akan langsung dipadati masyarakat untuk merayakan pergantian tahun dan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Makanya, kami memilih untuk tidak melakukan penutupan jalan,” katanya.

Bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi saat berwisata di Kota Yogyakarta diminta untuk memahami potensi kepadatan lalu lintas tersebut sehingga membutuhkan waktu lebih lama sampai ke lokasi tujuan, karena tidak bisa melajukan kendaraan dengan kecepatan normal.

“Sebagian besar wisatawan dengan kendaraan pribadi akan masuk dari sisi timur Yogyakarta. Kondisi ini juga perlu diantisipasi karena ada potensi kenaikan kepadatan lalu lintas di sisi tersebut,” katanya.

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memperkirakan ada sekitar satu juta kendaraan pribadi yang masuk selama libur akhir tahun.

Baca juga: 90 persen wisatawan DIY berpotensi masuk Yogyakarta libur akhir tahun