Pemprov NTB pasang beronjong cegah abrasi pantai di Mataram
26 Desember 2022 18:09 WIB
Sejumlah warga di Lingkungan Mapak Indah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (26/12/2022), bergotong royong membuat talut sementara untuk mengantisipasi gelombang pasang. (Foto: ANTARA/Nirkomala)
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan memasang beronjong sebagai salah satu solusi jangka pendek mencegah abrasi pantai di Lingkungan Mapak Indah, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.
"Beronjong ini upaya kita jangka pendek dengan menyelesaikan tanggap darurat yang terjadi akibat cuaca ekstrem," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Nurhandini Eka Dewi, di Mataram, Senin.
Hal itu disampaikan Nurhandini usai rapat koordinasi bersama jajaran Pemerintah Kota Mataram terkait penanganan abrasi pantai di Kota Mataram yang terjadi pada Kamis (22/12), yang mengakibatkan sebanyak 18 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Sekarbela kehilangan rumahnya dan kini mengungsi ke rumah keluarga terdekat.
Baca juga: Dinsos NTB salurkan kebutuhan pokok warga terdampak bencana di Mataram
Menurut dia, beronjong yang akan dipasang itu dimaksudkan untuk memecah gelombang di kawasan yang rawan abrasi. Selain itu, juga disiapkan sebanyak 10.000 karung berisi pasir.
Beronjong dan karung berisi pasir ini akan dikerjakan dalam waktu dekat dan akan diselesaikan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) dalam waktu singkat.
"Untuk proses pemasangannya, petugas masih menghitung kebutuhan sehingga bisa dikerjakan dan diselesaikan segera," katanya.
Terkait dengan warga yang terdampak abrasi dan masih mengungsi ke rumah keluarga terdekat, kata dia, pemerintah daerah akan membantu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan kesehatan mereka.
Baca juga: Warga Pantai Mapak NTB terdampak abrasi diupayakan untuk direlokasi
"Kita mensinergikan apa yang dimiliki pemerintah provinsi dan pemerintah kota untuk menyelesaikan permasalahan warga di pesisir," katanya.
Untuk memastikan penanganan yang diberikan sesuai kebutuhan warga terdampak, pemerintah provinsi meminta data yang pasti terkait korban serta jumlah rumah yang rusak.
"Jika masalah ini selesai, maka jangka panjang harus selesai juga," katanya.
Selain penanganan jangka pendek, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram juga akan melakukan dalam jangka panjang.
Baca juga: BPBD: Lima daerah di NTB terdampak bencana akibat cuaca ekstrem
Gubernur NTB Zulkieflimansyah usai meninjau lokasi abrasi pada Minggu (25/12) malam, mengatakan selain jangka pendek, penanganan jangka panjang akan dilakukan.
"Penanganan bencana abrasi kita bagi dua. Ada jangka panjang dan jangka pendek sehingga masalah ini tidak terulang kembali," katanya.
"Beronjong ini upaya kita jangka pendek dengan menyelesaikan tanggap darurat yang terjadi akibat cuaca ekstrem," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Nurhandini Eka Dewi, di Mataram, Senin.
Hal itu disampaikan Nurhandini usai rapat koordinasi bersama jajaran Pemerintah Kota Mataram terkait penanganan abrasi pantai di Kota Mataram yang terjadi pada Kamis (22/12), yang mengakibatkan sebanyak 18 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Sekarbela kehilangan rumahnya dan kini mengungsi ke rumah keluarga terdekat.
Baca juga: Dinsos NTB salurkan kebutuhan pokok warga terdampak bencana di Mataram
Menurut dia, beronjong yang akan dipasang itu dimaksudkan untuk memecah gelombang di kawasan yang rawan abrasi. Selain itu, juga disiapkan sebanyak 10.000 karung berisi pasir.
Beronjong dan karung berisi pasir ini akan dikerjakan dalam waktu dekat dan akan diselesaikan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) dalam waktu singkat.
"Untuk proses pemasangannya, petugas masih menghitung kebutuhan sehingga bisa dikerjakan dan diselesaikan segera," katanya.
Terkait dengan warga yang terdampak abrasi dan masih mengungsi ke rumah keluarga terdekat, kata dia, pemerintah daerah akan membantu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan kesehatan mereka.
Baca juga: Warga Pantai Mapak NTB terdampak abrasi diupayakan untuk direlokasi
"Kita mensinergikan apa yang dimiliki pemerintah provinsi dan pemerintah kota untuk menyelesaikan permasalahan warga di pesisir," katanya.
Untuk memastikan penanganan yang diberikan sesuai kebutuhan warga terdampak, pemerintah provinsi meminta data yang pasti terkait korban serta jumlah rumah yang rusak.
"Jika masalah ini selesai, maka jangka panjang harus selesai juga," katanya.
Selain penanganan jangka pendek, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram juga akan melakukan dalam jangka panjang.
Baca juga: BPBD: Lima daerah di NTB terdampak bencana akibat cuaca ekstrem
Gubernur NTB Zulkieflimansyah usai meninjau lokasi abrasi pada Minggu (25/12) malam, mengatakan selain jangka pendek, penanganan jangka panjang akan dilakukan.
"Penanganan bencana abrasi kita bagi dua. Ada jangka panjang dan jangka pendek sehingga masalah ini tidak terulang kembali," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: