Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan ingin memperluas implementasi program solusi nelayan untuk menyediakan SPBU Nelayan hingga ke 250 lokasi pada 2023.

Dalam acara Refleksi 2022 dan Outlook 2023 di Jakarta, Senin, Teten Masduki menjelaskan sama seperti program di 2022, pihaknya akan menggandeng Kementerian BUMN, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta pemerintah daerah (pemda).

“Pada tahun 2023 pembangunan SPBN untuk koperasi nelayan akan diperbanyak dengan target 250 lokasi atau 250 koperasi. Ini cukup besar,” kata Teten Masduki.

Ia menjelaskan penambahan lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) diperluas untuk mempermudah para nelayan mendapatkan solar bersubsidi di lapangan. Kemudahan dinilai sangat dibutuhkan lantaran 60 persen biaya produksi nelayan dihabiskan untuk membeli bahan bakar.

Baca juga: Teten: Program Solusi Nelayan agar BBM subsidi tepat sasaran

“Selama ini akses mereka untuk mendapatkan solar subsidi ini, bahan bakar ini, tidak mudah. Mereka harus beli di para pengecer sehingga sebelum kenaikan BBM kemarin mereka sudah membeli solar di atas harga pasar antara Rp10 ribu sampai Rp12 ribu (per liter),” kata Teten Masduki.

Ia berharap penambahan SPBN yang di koperasi-koperasi nelayan akan dapat membantu para nelayan mengakses solar bersubsidi dengan lebih mudah.

Ia menyebut saat ini dari 11 ribu lebih desa nelayan hanya dilayani oleh 388 SPBU Nelayan.

“Nanti dengan program setiap koperasi nelayan memiliki SPBU yang mendekati kepada desa-desa nelayan tadi, ini akan memudahkan masyarakat nelayan untuk mengakses pembiayaan. Jadi ini bisa memotong biaya produksi nelayan hingga 30 persen dengan mereka bisa membeli harga SPBU,” ucap Teten Masduki.

Baca juga: Teten: Program Solusi Nelayan untuk benahi bisnis model perikanan