Bulu tangkis
Fadia habiskan libur akhir tahun berlatih di Pelatnas Cipayung
25 Desember 2022 02:04 WIB
Arsip foto - Pebulu tangkis Ribka Sugiarto (kanan) dan Siti Fadia Silva Ramadhanti (kiri) berlatih dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (19/4/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj/pri.
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti memilih untuk menghabiskan masa liburan Natal dan Tahun Baru dengan fokus berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.
Atlet nasional yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu itu memilih untuk langsung bekerja keras sebagai persiapan untuk menghadapi kompetisi 2023 yang sudah berada di depan mata.
"Ya pokoknya langsung kerja keras. Kemarin setelah dari Thailand sudah libur dua hari, untuk besok liburnya saat natal dan tahun baru saja," kata Fadia ketika ditemui di Jakarta, Sabtu.
Dia mengaku bahwa keputusannya untuk tetap berdiam di pelatnas adalah murni pilihannya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab atas profesinya sebagai atlet nasional.
Apalagi, performa Apri/Fadia kini tengah menjadi sorotan karena tampil penuh kejutan dengan mengalahkan sejumlah pasangan-pasangan papan atas dan mampu melesat pada posisi peringkat Federasi Badminton Dunia (BWF).
Baca juga: Apri/Fadia menargetkan masuk peringkat "Top 8" pada kompetisi 2023
Baca juga: Fadia dapat pengalaman berharga dari debut World Tour Finals 2022
"Itu sebagai bentuk motivasi diri sendiri, karena ini sudah jadi profesi. Ini bukan pekerjaan kantoran, kalau liburnya terlalu lama takutnya teknik-tekniknya bisa hilang atau fisiknya harus diasah dari awal lagi," katanya memaparkan.
Agar kemampuannya tak tertinggal, maka berlatih bersama Apri di Pelatnas PBSI dianggap menjadi pilihan bijak untuk membekali kesiapan mereka jelang tahun depan.
Fadia juga menceritakan perkembangannya sejak berpasangan dengan Apri pada tahun ini. Berdasarkan evaluasi dengan pelatih, Fadia diminta untuk meningkatkan "skill" agar bisa mengimbangi rekan mainnya.
Dirinya mengaku tak terbebani dengan tuntutan tersebut dan lebih termotivasi untuk menaikkan level kemampuannya bersama peraih medali emas Olimpiade itu.
"Memang diminta untuk mengimbangi, karena alasannya untuk bermain pada top level ganda putri memang tidak mudah. Kita tidak bisa mematikan lawan dengan satu atau dua pukulan, jadi harus benar-benar siap fisik, mental, dan kompak," tuturnya.
Baca juga: PBSI pastikan Nova Widianto mundur sebagai pelatih ganda campuran
Atlet nasional yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu itu memilih untuk langsung bekerja keras sebagai persiapan untuk menghadapi kompetisi 2023 yang sudah berada di depan mata.
"Ya pokoknya langsung kerja keras. Kemarin setelah dari Thailand sudah libur dua hari, untuk besok liburnya saat natal dan tahun baru saja," kata Fadia ketika ditemui di Jakarta, Sabtu.
Dia mengaku bahwa keputusannya untuk tetap berdiam di pelatnas adalah murni pilihannya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab atas profesinya sebagai atlet nasional.
Apalagi, performa Apri/Fadia kini tengah menjadi sorotan karena tampil penuh kejutan dengan mengalahkan sejumlah pasangan-pasangan papan atas dan mampu melesat pada posisi peringkat Federasi Badminton Dunia (BWF).
Baca juga: Apri/Fadia menargetkan masuk peringkat "Top 8" pada kompetisi 2023
Baca juga: Fadia dapat pengalaman berharga dari debut World Tour Finals 2022
"Itu sebagai bentuk motivasi diri sendiri, karena ini sudah jadi profesi. Ini bukan pekerjaan kantoran, kalau liburnya terlalu lama takutnya teknik-tekniknya bisa hilang atau fisiknya harus diasah dari awal lagi," katanya memaparkan.
Agar kemampuannya tak tertinggal, maka berlatih bersama Apri di Pelatnas PBSI dianggap menjadi pilihan bijak untuk membekali kesiapan mereka jelang tahun depan.
Fadia juga menceritakan perkembangannya sejak berpasangan dengan Apri pada tahun ini. Berdasarkan evaluasi dengan pelatih, Fadia diminta untuk meningkatkan "skill" agar bisa mengimbangi rekan mainnya.
Dirinya mengaku tak terbebani dengan tuntutan tersebut dan lebih termotivasi untuk menaikkan level kemampuannya bersama peraih medali emas Olimpiade itu.
"Memang diminta untuk mengimbangi, karena alasannya untuk bermain pada top level ganda putri memang tidak mudah. Kita tidak bisa mematikan lawan dengan satu atau dua pukulan, jadi harus benar-benar siap fisik, mental, dan kompak," tuturnya.
Baca juga: PBSI pastikan Nova Widianto mundur sebagai pelatih ganda campuran
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: