Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (22/12) menyesalkan polarisasi politik di negara itu.
"Politik kita menjadi demikian marah, begitu kejam, dan sangat partisan," tutur Biden dari Gedung Putih sebagai bagian dari pidato Natalnya.
"Kita terlalu sering memandang satu sama lain sebagai musuh, bukan sebagai tetangga; sebagai Demokrat atau Republik, bukan sebagai sesama warga Amerika," keluhnya. "Kita menjadi terlalu terpecah belah."
Biden pun menambahkan bahwa dirinya berharap "musim liburan akan menguras racun yang telah menjangkiti politik kita dan membuat kita saling bermusuhan."
Kongres baru yang ambivalen akan dilantik bulan depan dan kemungkinan akan memicu lebih banyak perselisihan partisan di Washington, maupun di AS pada umumnya.
Dalam pidato pada Kamis itu, Biden juga menyampaikan belasungkawa atas hilangnya lebih dari satu juta nyawa akibat COVID-19 di seluruh penjuru AS.
"Pandemi telah merenggut begitu banyak dari kita. Kita kehilangan begitu banyak waktu untuk bisa bersama satu sama lain," katanya. "Kita kehilangan begitu banyak orang, orang-orang yang kita cintai. Lebih dari satu juta kematian dilaporkan di Amerika saja. Itu berarti satu juta kursi kosong yang menyayat hati di berbagai rumah di seluruh negeri ini."
Keluarga-keluarga di AS sedang mempersiapkan Natal, yang jatuh pada Minggu (25/12), ketika badai musim dingin yang kuat menyebabkan kondisi cuaca buruk di sebagian besar wilayah di negara itu.
Biden mengatakan sebelumnya pada Kamis bahwa "ini tidak seperti hari bersalju ketika Anda masih kecil. Ini kondisi yang sangat serius."
Presiden AS sesali "racun" pemecah-belah yang jangkiti politik AS
24 Desember 2022 14:46 WIB
Foto yang diabadikan pada 22 Desember 2022 ini menunjukkan gedung Capitol AS di Washington DC, Amerika Serikat. (Xinhua/Liu Jie)
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: