Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) menyampaikan perayaan Natal di 2022 meningkatkan rasa toleransi dan kekompakan semua elemen internal organisasi.

"Untuk Natal 2022, kami menggelar perayaan pada Kamis (22/12) malam. Perayaan Natal ini bukan hanya untuk meningkatkan keimanan, tetapi toleransi dan kekompakan semua elemen internal organisasi," kata Ketua Umum (Ketum) DPN Peradi Otto Hasibuan dalam keterangannya di Jakarta Jumat.
Menurut Otto, kekompakan menjadi salah satu kunci Peradi semakin maju dan besar. Dia mengatakan kini Peradi mempunyai anggota sekitar lebih dari 60 ribu dan memiliki gedung baru Peradi Tower setelah organisasi wadah tunggal ini didirikan 18 tahun silam.

"Kenapa itu bisa, karena kami kompak. Kalau kami tidak satu hati, tidak mungkin bisa,” kata Otto.

Ia menyampaikan kekompakan dan kerja sama semua elemen tersebut sebagaimana tertera dalam Alkitab, semua tidak melihat andil atau jasanya masing-masing dalam suatu kolaborasi.

Baca juga: Otto: Peradi terus perjuangkan wadah tunggal
Baca juga: Peradi bahas isu strategis advokat di Rakernas
“Semua orang punya partisipasi. Semuanya ini bagai orkestra. Kerja sama karena kerja sama inilah kami bisa membangun Peradi,” katanya.

Kekompakan seluruh elemen Peradi, lanjut dia, salah satunya tercermin dalam acara Perayaan Natal 2022 bertajuk “Maka Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain”.

Meski DPN Peradi sudah menyiapkan anggaran, kata Otto, anggota dan pengurus tetap memberikan sumbangan. Sebaliknya, Peradi sangat perhatian terhadap anggotanya.

Salah satunya, kata dia, memberikan uang duka sebesar Rp10 juta jika ada anggota Peradi yang meninggal dunia dan pada pendemi COVID-19 sekitar 500 orang advokat Peradi meninggal dunia.

“Peradi memberikan uang duka kepada keluarga yang ditinggalkan. Semasa COVID-19, mengeluarkan uang Rp5 miliar untuk uang duka. Boleh cek di organisasi lain, tidak pernah memberikan itu. Peradi selalu dari kita untuk kita,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Natal 2022 Peradi Rivai Kusumanegara mengatakan perayaan Natal dimaknai untuk menumbuhkan kasih sayang, kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat tanpa sekat.

“Telah menjadi kultur dalam acara keagamaan Peradi, bersatunya seluruh pengurus lintas agama dalam mendukung perayaan keagamaan apa pun,” ujarnya.