Jakarta (ANTARA) - Ketua Yayasan Indonesia Forum Prof Bambang Brodjonegoro mengatakan penghargaan Innovation Heroes bertujuan mengangkat talenta inovator di Tanah Air ke permukaan.

“Melalui ajang penghargaan Innovation Heroes ini kami berharap untuk dapat mengangkat para talenta inovator bangsa ke permukaan. Tujuannya, selain memberikan apresiasi dan pengakuan pada mereka, kami berharap ajang ini juga akan menginspirasi putra-putri bangsa lainnya untuk turut melakukan inovasi dalam rangka menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa, khususnya terkait 17 tema SDG,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Innovation Heroes merupakan penghargaan bergengsi untuk para inovator tanah air yang berhasil menyelesaikan masalah dan berkontribusi positif untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) di Indonesia. Kegiatan yang baru pertama kalinya diadakan itu digagas oleh Indonesia Forum yang bekerja sama dengan Corporate Innovation Asia (CIAS).

“Innovation Heroes diselenggarakan berdasarkan keprihatinan kami bahwa dalam Indeks Inovasi Global tahun ini (Global Innovation Index 2022), Indonesia menempati urutan ke 75. Walaupun ada peningkatan dari tahun sebelumnya (urutan 87 di 2021), posisi Indonesia masih jauh dibawah Malaysia (urutan 36), Thailand (urutan 43), bahkan Vietnam (urutan 48). Padahal kami meyakini bahwa Indonesia memiliki talenta-talenta inovator yang tak kalah hebat. Hanya saja mereka tidak terlihat, mereka tenggelam dalam kerumunan,” terang dia.

Innovation Heroes didasarkan pada semangat inklusivitas yang bisa melibatkan siapapun dan apapun profesinya. Inklusivitas ini tercermin dari ratusan kandidat yang dinominasikan atau menominasikan diri. Mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan.

“Inovasi adalah sebuah upaya untuk memecahkan masalah dengan cara yang baru atau berbeda,” begitu kata CEO dan Co-founder CIAS, Dr Indrawan Nugroho.

Indrawan menambahkan saat solusi yang dihadirkan terbukti mampu menyelesaikan masalah hingga kemudian diadopsi oleh banyak orang, maka orang tersebut telah melakukan inovasi.

Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi kandidat adalah tingkat urgensi dari masalah yang dipilih, ketepatan solusi yang dijalankan, tingkat inovatifnya dari solusinya, serta keberlanjutan dan skalabilitas inovasinya. Selain itu inovasi yang diajukan telah terbukti memberikan dampak positif di bidangnya masing-masing dan berhubungan dengan minimal salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. ***

Baca juga: Kembangkan talenta digital, Telkom beri apresiasi inovator muda