Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga Arya Suprihadi mengatakan sistem itu punya automasi mulai dari monitoring stok yang terintegrasi dengan pemesanan dan proses pembayaran BBM oleh SPBU.
Baca juga: Pertamina jamin ketersediaan bahan bakar selama Natal dan Tahun Baru
Arya menuturkan perkiraan kebutuhan BBM akan terus dipantau secara berkala melalui sistem auto replenishment.
Ketiga, jika sudah diproses, maka sistem akan mengirimkan notifikasi ke titik suplai atau fuel terminal terdekat untuk dijadwalkan pengiriman produk BBM yang dibutuhkan.
"Jadi secara umum, tidak ada perubahan skema, namun ada integrasi yang mempercepat waktu proses pemesanan BBM.
Di dalam sistem sudah akan diatur, jadi tidak ada lagi SPBU terlambat memesan BBM dan harapannya jika pengiriman BBM dapat dilakukan tepat waktu sebelum stok minimum, maka layanan SPBU juga akan makin maksimal,” katanya.
Baca juga: Pertamina siaga di Jalur lintas Sumatera jelang Natal dan Tahun Baru
Pertamina mengklaim ada 2.632 SPBU yang didaftarkan sistem auto replenishment yang tersebar di regional Jawa Barat dan Jakarta, regional Jawa Tengah dan Yogyakarta, regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, serta regional Papua.Baca juga: Pertamina siaga di Jalur lintas Sumatera jelang Natal dan Tahun Baru
Arya mengatakan sistem auto replenishment itu adalah komitmen perseroan untuk terus berinovasi memastikan kebutuhan BBM masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
"Mengingat saat ini sedang masa Satgas Natal dan Tahun Baru, kami harap auto replenishment ini bisa mendukung operasional dan layanan Pertamina Siaga agar perjalanan masyarakat baik yang merayakan Natal maupun liburan dapat terpenuhi dengan baik,” pungkasnya.