Jakarta (ANTARA) - Wahana pendarat (lander) milik NASA, InSight, telah mengakhiri misinya setelah lebih dari empat tahun mengumpulkan informasi ilmiah unik di Mars, demikian diumumkan NASA pada Rabu (21/12).

Tim kendali misi di Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan tidak dapat menghubungi wahana pendarat tersebut setelah dua upaya berturut-turut, yang membuat mereka menyimpulkan bahwa baterai bertenaga surya wahana luar angkasa itu telah kehabisan daya, sebuah kondisi yang oleh para insinyur disebut sebagai "bus mati" (dead bus).

NASA sebelumnya telah memutuskan untuk menyatakan misi tersebut berakhir jika wahana pendarat itu tidak dapat terhubung setelah dua upaya komunikasi.

Terakhir kali InSight berkomunikasi dengan Bumi adalah pada 15 Desember, menurut NASA.

InSight diluncurkan pada Mei 2018 untuk mempelajari bagian dalam Mars. Wahana tersebut mendarat dengan selamat di Planet Merah itu pada akhir November 2018, menandai pendaratan Mars pertama NASA sejak wahana penjelajah (rover) Curiosity pada 2012.

Selain itu, InSight juga telah mendeteksi sekitar 1.300 gempa di Mars, dan membuat penemuan ilmiah yang tak terhitung jumlahnya dalam lebih dari empat tahun terakhir, menurut NASA.