Staf Ahli: Kampus Universitas Muhammadiyah Kupang cermin pluralisme
22 Desember 2022 07:30 WIB
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo (kedua kanan) saat memberikan kuliah umum bagi para civitas akademika di Universitas Muhammadiyah Kupang di Kota Kupang, NTT, Rabu (21/12/2022). (FOTO ANTARA/Aloysius Lewokeda)
Kupang (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Widodo Muktiyo mengatakan kampus Universitas Muhammadiyah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah mencerminkan nilai pluralisme dengan memiliki hampir 80 persen mahasiswa yang bukan beragama Islam.
"Hampir 80 persen dari 6.000-an mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Kupang itu bukan beragama Islam, ini suatu potret unik yang mencerminkan nilai pluralisme yang luar biasa," katanya dalam pernyataan di Kupang, Kamis.
Pada Rabu (21/12) 2022, ia memberikan kuliah umum bagi civitas akademika di Universitas Muhammadiyah, Kota Kupang.
Selain jumlah mahasiswa, kata dia, kampus Universitas Muhammadiyah Kupang juga memiliki tiga dosen bergelar doktor yang beragama Kristen dan Katolik.
Widodo yang juga Ketua Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA mengatakan, nilai pluralisme di kampus Universitas Muhammadiyah Kupang ini perlu terus perkuat sebagai branding untuk diperkenalkan ke berbagai kalangan masyarakat di Tanah Air maupun global.
Menurut dia, jumlah mahasiswa beragama bukan Islam yang mendominasi kampus Universitas Muhammadiyah Kupang adalah contoh nilai baik yang harus disebarkan ke berbagai lapisan masyarakat.
"Kampus ini akan kami jadikan bahan referensi dalam perbincangan bahwa Indonesia ini luar biasa, Muhammadiyah punya kampus di NTT yang luar biasa," katanya didampingi Kepala LKBN ANTARA Biro NTT Bernadus Tokan.
Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mendorong agar para civitas akademika di Universitas Muhammadiyah Kupang membuat karya buku untuk menceritakan terkait nilai pluralisme di kampus tersebut.
"Ceritakan lah seperti apa keunikan interaksi sebagai center of excellence di tengah kita ingin membangun peradaban," katanya.
Ia mengatakan ketika nilai-nilai tentang pluralisme semakin disebarkan secara masif maka akan semakin memperkokoh toleransi antarsesama serta persatuan serta persatuan dan kesatuan bangsa untuk menghadapi berbagai ancaman yang memecah belah keutuhan bangsa.
Turut hadir dalam kegiatan kuliah umum, Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang dr Zainur Wula, M.Si beserta jajaran wakil rektor, dekan, dan para dosen.
Baca juga: Presiden minta Universitas Muhammadiyah Kupang dukung kewirausahaan
Baca juga: Menkominfo sampaikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kupang
Baca juga: Telkomsel-Telkom sediakan layanan gratis untuk mahasiswa UMK
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Kupang tolak radikalisme
"Hampir 80 persen dari 6.000-an mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Kupang itu bukan beragama Islam, ini suatu potret unik yang mencerminkan nilai pluralisme yang luar biasa," katanya dalam pernyataan di Kupang, Kamis.
Pada Rabu (21/12) 2022, ia memberikan kuliah umum bagi civitas akademika di Universitas Muhammadiyah, Kota Kupang.
Selain jumlah mahasiswa, kata dia, kampus Universitas Muhammadiyah Kupang juga memiliki tiga dosen bergelar doktor yang beragama Kristen dan Katolik.
Widodo yang juga Ketua Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA mengatakan, nilai pluralisme di kampus Universitas Muhammadiyah Kupang ini perlu terus perkuat sebagai branding untuk diperkenalkan ke berbagai kalangan masyarakat di Tanah Air maupun global.
Menurut dia, jumlah mahasiswa beragama bukan Islam yang mendominasi kampus Universitas Muhammadiyah Kupang adalah contoh nilai baik yang harus disebarkan ke berbagai lapisan masyarakat.
"Kampus ini akan kami jadikan bahan referensi dalam perbincangan bahwa Indonesia ini luar biasa, Muhammadiyah punya kampus di NTT yang luar biasa," katanya didampingi Kepala LKBN ANTARA Biro NTT Bernadus Tokan.
Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mendorong agar para civitas akademika di Universitas Muhammadiyah Kupang membuat karya buku untuk menceritakan terkait nilai pluralisme di kampus tersebut.
"Ceritakan lah seperti apa keunikan interaksi sebagai center of excellence di tengah kita ingin membangun peradaban," katanya.
Ia mengatakan ketika nilai-nilai tentang pluralisme semakin disebarkan secara masif maka akan semakin memperkokoh toleransi antarsesama serta persatuan serta persatuan dan kesatuan bangsa untuk menghadapi berbagai ancaman yang memecah belah keutuhan bangsa.
Turut hadir dalam kegiatan kuliah umum, Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang dr Zainur Wula, M.Si beserta jajaran wakil rektor, dekan, dan para dosen.
Baca juga: Presiden minta Universitas Muhammadiyah Kupang dukung kewirausahaan
Baca juga: Menkominfo sampaikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kupang
Baca juga: Telkomsel-Telkom sediakan layanan gratis untuk mahasiswa UMK
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Kupang tolak radikalisme
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: