Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat sejalan dengan pasar saham Amerika Serikat, Wall Street.

IHSG ditutup naik 52,35 poin atau 0,77 persen ke posisi 6.820,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,75 poin atau 0,29 persen ke posisi 941,66.

"IHSG bergerak sejalan dengan pasar saham Wall Street yang ditutup menguat," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: IHSG dibuka naik seiring optimisme ekonomi RI di tengah ancaman resesi

Wall Street sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah empat sesi penurunan, tetapi investor resah tentang lemahnya belanja liburan dan meningkatnya imbal hasil (yield) obligasi menambah tekanan setelah perubahan kebijakan moneter Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) yang mengejutkan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 92,20 poin atau 0,28 persen, menjadi menetap di 32.849,74 poin. Indeks S&P 500 bertambah 3,96 poin atau 0,10 persen, menjadi berakhir di 3.821,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 1,08 poin atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 10.547,11 poin.

Sementara itu, pasar Asia bergerak bervariasi di tengah berlanjutnya pasar saham Jepang imbas kejutan BoJ atas aksi hawkish-nya dalam melakukan intervensi terhadap yield obligasi.

Baca juga: IHSG ditutup melemah antisipasi prospek kenaikan suku bunga Fed

Pada saat yang sama, pasar komoditas minyak masih bertahan di zona penguatan di tengah mengetatnya persediaan minyak AS.

Dari dalam negeri, Pilarmas Investindo Sekuritas melihat pelaku pasar dan investor cenderung optimis dengan konsensus pasar menjelang rilis kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).

"Mayoritas pasar memproyeksikan BI akan meningkatkan suku bunga acuan dalam kecepatan yang lebih lambat atau sebesar 25 basis poin," ungkapnya.

Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus bertahan menghabiskan waktu di teritori positif hingga penutupan bursa saham.

Baca juga: Saham Eropa naik didukung konsumer non-primer dan perusahaan kesehatan

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor terkoreksi dimana sektor properti turun paling dalam yaitu 0,98 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen non primer masing-masing minus 0,33 persen dan 0,21 persen.

Enam sektor meningkat dimana sektor energi naik paling tinggi yaitu 3,03 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku masing-masing 0,37 persen dan 0,2 persen.

Saham-saham yang mendominasi penguatan di antaranya BBCA, TLKM, GOTO, AMRT, dan TPIA. Sedangkan saham-saham yang mendominasi penurunan antara lain BBRI, BMRI, MDKA, BBNI, serta INDF.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 948.156 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,03 miliar lembar saham senilai Rp11,07 triliun. Sebanyak 253 saham naik, 278 saham menurun, dan 172 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menurun 180,31 poin atau 0,68 persen ke 26.387,72, indeks Hang Seng naik 65,69 poin atau 0,34 persen ke 19.160,49, indeks Shanghai terkontraksi 5,36 poin atau 0,17 persen ke 3.068,41, dan indeks Straits Times menguat 5,63 poin atau 0,17 persen ke 3.259,6.