PT Telkom bangun pusat data di Batam layani pasar Singapura
21 Desember 2022 16:09 WIB
Proses peletakan batu pertama oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Ririek Adriansyah beserta rombongan di daerah industri di Kabil, Kota Batam. (ANTARA/Yude)
Batam (ANTARA) - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Ririek Adriansyah meresmikan pembangunan Pusat Data 51 megawatt di Batam, Kepulauan Riau.
“Dalam pembangunan pusat data ini, Telkom bekerja sama dengan Singtel (Singapore Telecommunications) dan Medco. Telkom menjadi mayoritas dengan memiliki hak sebanyak 60 persen,” ujar Wakil Menteri BUMN II di Batam, Rabu.
Pusat data 51 megawatt ini kata dia, akan beroperasi sekitar 18 bulan ke depan. Pusat data ini ditujukan untuk melayani pasar Singapura yang memang Singtel sendiri sudah lama menjadi rekan bisnis Telkomsel, anak usaha PT Telkom.
Baca juga: Telkom optimalkan program konservasi untuk keberlangsungan lingkungan
Keuntungan untuk Batam kata dia, adalah Batam akan menjadi pusat teknologi terbaru dengan skala yang besar. “Dan itu tentunya akan membawa pemain teknologi untuk mulai beroperasi di Batam untuk melayani pasar dunia. Jadi ini menarik, bahwa Batam bisa menjadi digital hub untuk regional ini,” kata dia.
Terkait penyerapan tenaga kerja, Kartika menjelaskan bahwa kemungkinan tidak terlalu banyak karena ini adalah bidang teknologi informasi. “Tapi ini akan memberikan kesempatan kepada talen-talen Indonesia di bidang IT untuk bekerja melayani pasar Singapura,” ucapnya.
Baca juga: Pusat data salah satu komponen paling penting ekonomi digital
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Ririek Adriansyah menambahkan, pembangunan pusat data ini akan terdiri dari tiga gedung.
“Pusat Data yang dibangun Telkom di Batam menempati lahan seluas 5 hektare di daerah industri Kabil, Kota Batam. Untuk tahap awal yang ditargetkan tuntas pada kuartal II 2024, pusat data ini akan memiliki kapasitas 17 megawatt, kapasitas itu akan terus ditingkatkan menjadi 51 megawatt,” kata dia.
“Dalam pembangunan pusat data ini, Telkom bekerja sama dengan Singtel (Singapore Telecommunications) dan Medco. Telkom menjadi mayoritas dengan memiliki hak sebanyak 60 persen,” ujar Wakil Menteri BUMN II di Batam, Rabu.
Pusat data 51 megawatt ini kata dia, akan beroperasi sekitar 18 bulan ke depan. Pusat data ini ditujukan untuk melayani pasar Singapura yang memang Singtel sendiri sudah lama menjadi rekan bisnis Telkomsel, anak usaha PT Telkom.
Baca juga: Telkom optimalkan program konservasi untuk keberlangsungan lingkungan
Keuntungan untuk Batam kata dia, adalah Batam akan menjadi pusat teknologi terbaru dengan skala yang besar. “Dan itu tentunya akan membawa pemain teknologi untuk mulai beroperasi di Batam untuk melayani pasar dunia. Jadi ini menarik, bahwa Batam bisa menjadi digital hub untuk regional ini,” kata dia.
Terkait penyerapan tenaga kerja, Kartika menjelaskan bahwa kemungkinan tidak terlalu banyak karena ini adalah bidang teknologi informasi. “Tapi ini akan memberikan kesempatan kepada talen-talen Indonesia di bidang IT untuk bekerja melayani pasar Singapura,” ucapnya.
Baca juga: Pusat data salah satu komponen paling penting ekonomi digital
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Ririek Adriansyah menambahkan, pembangunan pusat data ini akan terdiri dari tiga gedung.
“Pusat Data yang dibangun Telkom di Batam menempati lahan seluas 5 hektare di daerah industri Kabil, Kota Batam. Untuk tahap awal yang ditargetkan tuntas pada kuartal II 2024, pusat data ini akan memiliki kapasitas 17 megawatt, kapasitas itu akan terus ditingkatkan menjadi 51 megawatt,” kata dia.
Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: