PLN Babel luncurkan program daur ulang sampah untuk bahan bakar PLTU
21 Desember 2022 14:30 WIB
Peluncuran program pengolahan sampah organik menjadi bahan bakar jumputan padat yang dilakukan PT PLN UIW Babel bersama kelompok masyarakat. (ANTARA/HO-PLN Babel)
Pangkalpinang (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah (PLN UIW) Bangka Belitung meluncurkan program daur ulang sampah organik untuk dijadikan bahan bakar pendukung operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Airanyir, Bangka.
"Dalam program ini kita mengolah sampah untuk dijadikan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang berlokasi di TPA Paritenam, program ini dalam rangka ekonomi sirkular dan alternatif sebagai solusi penanganan sampah organik di Kota Pangkalpinang," kata Manajer Unit Pelaksana Pembangkit PLN UIW Babel Umar Farouq Andi Saputro di Pangkalpinang, Rabu.
Menurut dia, BBJP sampah organik merupakan alternatif solusi untuk permasalahan sampah kota dan upaya mendorong percepatan nol emisi karbon dengan memanfaatkan sampah menjadi bahan bakar campuran untuk PLTU.
"Hasil produksi BBJP ini nantinya digunakan sebagai bahan bakar campuran atau bahan pengganti batubara untuk PLTU Airanyir, energi ini lebih ramah lingkungan," ujar Umar.
Ia menjelaskan, BBJP sampah organik di TPA Paritenam pada awalnya merupakan proyek pendukung program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT PLN Regional Sumatera dan Kalimantan.
Program ini diawali dengan penjajakan dan pencarian data populasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di sekitar lokasi PLTU Airanyir dan dipilihnya lokasi TPA Paritenam Pangkalpinang karena potensi sampah sekitar 150 ton per hari dan jarak ke PLTU Airenyir cukup dekat, yaitu sekitar 12 kilometer.
"Dengan kondisi tersebut, kami melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang," kata Umar.
Dari berbagai pertimbangan tersebut akhirnya PLN UIW Babel melakukan komunikasi dengan Pemkot Pangkalpinang dan menghasilkan kesepakatan bersama yang ditandatangani pada 30 Juni 2022 antara GM PLN UIW Bangka Belitung dan Wali Kota Pangkalpinang.
Baca juga: PLN sukses uji coba bertahap saluran kabel bawah laut Sumatera-Bangka
Kemudian, dilanjutkan dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama pada 12 Juli 2022 antara Manager PLN UPK Bangka Belitung dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang untuk melakukan penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah menjadi BBJP untuk bahan bakar campuran atau pengganti batubara di PLTU Airanyir.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan program BBJP, PLN Bangka Belitung terus melakukan koordinasi dengan PLN Pusat untuk percepatan persetujuan anggaran dan akhirnya anggaran disetujui oleh PLN Pusat.
"Untuk pembangunan BBJP plant di TPA Pangkalpinang ini dimulai Agustus 2022 dengan memanfaatkan limbah sisa pembakaran PLTU Airanyir sebagai urugan dasar dan penggunaan conblock. Sedangkan untuk penyediaan peralatan mesin BBJP bekerja sama dengan PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis)," ujar Umar.
Baca juga: PLN realisasikan interkoneksi sistem listrik Sumatera-Bangka
Dari sisi kapasitas produksi BBJP di TPA Paritenam saat ini sebesar lima ton sampah per hari dan dapat menghasilkan sekitar 1,3 ton per hari dengan memanfaatkan sampah organik yang berasal dari sampah rumah tangga, sampah taman dan lain sebagainya. Untuk melakukan edukasi dan pembelajaran cara pengolahan sampah menjadi BBJP kepada kelompok pengelola, PLN juga telah melaksanakan pelatihan selama dua hari pada tanggal 19-20 Oktober 2022 bekerja sama dengan IT-PLN sebagai pemateri pelatihan.
Hingga saat ini BBJP Paritenam sudah memproduksi 10 ton BBJP atau sekitar 30 ton sampah basah yang bersumber dari sampah taman, sampah rumah tangga dan limbah batok kelapa. "Dari hasil pengujian, kualitas kalori BBJP berkisar antara 2.500 hingga 3.700 kkal/kilogram," katanya.
Untuk kelancaran pengoperasian BBJP Plant di TPA Paritenam, Pemkot Pangkalpinang telah membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) My Soul PGK yang secara khusus ditugaskan sebagai pelaksana operasional BBJP plant di tempat tersebut.
"Kami berterima kasih kepada manajemen PLN Pusat dan PLN UIW Babel yang telah mendukung program BBJP di TPA Paritenam dan kepada Wali Kota Maulan Aklil yang telah mendukung program dari awal sehingga dapat membantu menangani permasalahan sampah di Kota Pangkalpinang dan ikut berkontribusi dalam menurunkan emisi CO2 akibat landfill sampah di TPA," kata Umar.
Baca juga: PLN Babel tanam 1.600 pohon di kawasan Bukit Mangkol
"Dalam program ini kita mengolah sampah untuk dijadikan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang berlokasi di TPA Paritenam, program ini dalam rangka ekonomi sirkular dan alternatif sebagai solusi penanganan sampah organik di Kota Pangkalpinang," kata Manajer Unit Pelaksana Pembangkit PLN UIW Babel Umar Farouq Andi Saputro di Pangkalpinang, Rabu.
Menurut dia, BBJP sampah organik merupakan alternatif solusi untuk permasalahan sampah kota dan upaya mendorong percepatan nol emisi karbon dengan memanfaatkan sampah menjadi bahan bakar campuran untuk PLTU.
"Hasil produksi BBJP ini nantinya digunakan sebagai bahan bakar campuran atau bahan pengganti batubara untuk PLTU Airanyir, energi ini lebih ramah lingkungan," ujar Umar.
Ia menjelaskan, BBJP sampah organik di TPA Paritenam pada awalnya merupakan proyek pendukung program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT PLN Regional Sumatera dan Kalimantan.
Program ini diawali dengan penjajakan dan pencarian data populasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di sekitar lokasi PLTU Airanyir dan dipilihnya lokasi TPA Paritenam Pangkalpinang karena potensi sampah sekitar 150 ton per hari dan jarak ke PLTU Airenyir cukup dekat, yaitu sekitar 12 kilometer.
"Dengan kondisi tersebut, kami melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang," kata Umar.
Dari berbagai pertimbangan tersebut akhirnya PLN UIW Babel melakukan komunikasi dengan Pemkot Pangkalpinang dan menghasilkan kesepakatan bersama yang ditandatangani pada 30 Juni 2022 antara GM PLN UIW Bangka Belitung dan Wali Kota Pangkalpinang.
Baca juga: PLN sukses uji coba bertahap saluran kabel bawah laut Sumatera-Bangka
Kemudian, dilanjutkan dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama pada 12 Juli 2022 antara Manager PLN UPK Bangka Belitung dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang untuk melakukan penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah menjadi BBJP untuk bahan bakar campuran atau pengganti batubara di PLTU Airanyir.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan program BBJP, PLN Bangka Belitung terus melakukan koordinasi dengan PLN Pusat untuk percepatan persetujuan anggaran dan akhirnya anggaran disetujui oleh PLN Pusat.
"Untuk pembangunan BBJP plant di TPA Pangkalpinang ini dimulai Agustus 2022 dengan memanfaatkan limbah sisa pembakaran PLTU Airanyir sebagai urugan dasar dan penggunaan conblock. Sedangkan untuk penyediaan peralatan mesin BBJP bekerja sama dengan PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis)," ujar Umar.
Baca juga: PLN realisasikan interkoneksi sistem listrik Sumatera-Bangka
Dari sisi kapasitas produksi BBJP di TPA Paritenam saat ini sebesar lima ton sampah per hari dan dapat menghasilkan sekitar 1,3 ton per hari dengan memanfaatkan sampah organik yang berasal dari sampah rumah tangga, sampah taman dan lain sebagainya. Untuk melakukan edukasi dan pembelajaran cara pengolahan sampah menjadi BBJP kepada kelompok pengelola, PLN juga telah melaksanakan pelatihan selama dua hari pada tanggal 19-20 Oktober 2022 bekerja sama dengan IT-PLN sebagai pemateri pelatihan.
Hingga saat ini BBJP Paritenam sudah memproduksi 10 ton BBJP atau sekitar 30 ton sampah basah yang bersumber dari sampah taman, sampah rumah tangga dan limbah batok kelapa. "Dari hasil pengujian, kualitas kalori BBJP berkisar antara 2.500 hingga 3.700 kkal/kilogram," katanya.
Untuk kelancaran pengoperasian BBJP Plant di TPA Paritenam, Pemkot Pangkalpinang telah membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) My Soul PGK yang secara khusus ditugaskan sebagai pelaksana operasional BBJP plant di tempat tersebut.
"Kami berterima kasih kepada manajemen PLN Pusat dan PLN UIW Babel yang telah mendukung program BBJP di TPA Paritenam dan kepada Wali Kota Maulan Aklil yang telah mendukung program dari awal sehingga dapat membantu menangani permasalahan sampah di Kota Pangkalpinang dan ikut berkontribusi dalam menurunkan emisi CO2 akibat landfill sampah di TPA," kata Umar.
Baca juga: PLN Babel tanam 1.600 pohon di kawasan Bukit Mangkol
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: