Jakarta (ANTARA) - Plt Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Indra Gunawan mengatakan kualitas SDM yang maju, mandiri, dan berkualitas dapat mempercepat terwujudnya pembangunan nasional.

"Peningkatan kualitas SDM di Indonesia dapat memperbaiki segala aspek pembangunan dan kehidupan masyarakat," kata Indra Gunawan dalam keterangan, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan pembangunan nasional mencakup semua dimensi dan aspek kehidupan, termasuk pembangunan keluarga dengan menekankan pada pentingnya penguatan kualitas keluarga.

"Keluarga yang mempunyai resiliensi dan kualitas akan menjadi salah satu fondasi dasar bagi keutuhan, kekuatan, dan kelanjutan pembangunan. Sebaliknya, keluarga yang rentan dan bercerai berai akan mendorong lemahnya fondasi masyarakat dan bernegara," katanya.

Keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk dan membangun kepribadian individu dari usia dini sampai dewasa serta menanamkan nilai-nilai kesetaraan.

Menurut dia, pengasuhan menjadi landasan utama sebuah keluarga menjadi kuat dan berkualitas.

Terkait hal tersebut, Presiden RI telah memberikan lima arahan kepada Kemen PPPA, salah satunya peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak.

"Kemen PPPA sudah mempunyai berbagai kebijakan yang diharapkan dapat mendorong upaya kesetaraan gender dan perlindungan anak serta memperkuat upaya-upaya pembangunan SDM secara umum," tutur Indra.

Lebih lanjut Asisten Deputi Bidang Peningkatan Partisipasi Keluarga Kemen PPPA Prijadi Santoso mengatakan pengasuhan merupakan isu kompleks yang erat kaitannya dengan permasalahan ekonomi, kewirausahaan, kekerasan terhadap perempuan dan anak, pekerja anak, dan perkawinan anak.

Prijadi menjelaskan Kemen PPPA memiliki kerangka kerja pengasuhan guna mewujudkan anak Indonesia yang bertumbuh kembang secara maksimal dan menjadi manusia yang mandiri, humanis, dan berkeadaban.

Kerangka kerja ini terdiri atas enam strategi, mulai dari pelembagaan pengasuhan anak hingga pembangunan lingkungan fisik yang inklusif dan resilien.

"Ini semua harus didukung oleh seluruh pihak, baik pemerintah maupun non pemerintah, salah satunya adalah Forum Lembaga Profesi Sahabat Perempuan dan Anak (Prosapena)," kata Prijadi.

Baca juga: Hadapi resesi Kemen PPPA dorong perempuan akselerasi bisnis digital
Baca juga: Kemen PPPA: Prevalensi kekerasan terhadap anak turun pada SNPHAR 2021