BSI siap pacu perluasan penyaluran KUR Klaster di Indonesia
20 Desember 2022 10:34 WIB
Presiden Joko Widodo menyerahkan KUR Klaster dan menyalurkan dana melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) di Istana Negara, Jakarta. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden.
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai salah satu bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) siap memacu perluasan penyaluran KUR Klaster di Tanah Air guna meningkatkan akses permodalan bagi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perluasan penyaluran KUR Klaster ditujukan agar pelaku UMKM nasional bisa bersaing dan naik kelas.
"Salah satu caranya adalah dengan penyaluran KUR Klaster untuk semua sektor agar bisa berdaya dari hulu ke hilir sesuai arahan dari Bapak Presiden. Kami akan mendorong akselerasi pembiayaan dan pendampingan UMKM," ujar Hery dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dalam penyaluran KUR Klaster, BSI menargetkan nasabah UMKM yang tergabung dalam ekosistem lembaga masyarakat, kelompok binaan, atau kelompok sosial baik formal maupun informal yang memiliki kegiatan usaha skala mikro dan visi berkelanjutan.
Baca juga: BSI dan Kemenkeu siap dampingi penerima KUR syariah agar naik kelas
Tercatat hingga November 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan KUR Syariah sebesar Rp12,2 triliun atau telah mencapai 97,2 persen dari target kuota KUR yang diberikan pemerintah kepada BSI.
Selain dukungan permodalan, BSI juga memberikan pendampingan pengembangan usaha melalui pelatihan, perizinan, pemasaran hingga literasi keuangan syariah.
"BSI siap memberikan literasi keuangan syariah sehingga nasabah KUR BSI yang jumlahnya mencapai 112.000 orang dapat teredukasi dengan adanya sinergi ini," ujar Hery.
Selain itu, BSI akan kolaborasi menjalankan kurasi dan identifikasi kepada UMKM yang layak naik kelas, yakni dari mulai proses identifikasi karakteristik UMKM di daerah.
Langkah yang dilakukan perseroan itu, lanjut Hery, juga sejalan dengan pesan yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengembangkan sektor UMKM untuk menciptakan ekonomi kerakyatan dengan rantai pasok yang berkelanjutan.
Untuk BSI sendiri, program tersebut akan dilaksanakan di wilayah yang memiliki KUR terbanyak di tujuh Wilayah di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: BSI: Kami punya kewajiban dorong perkembangan industri wisata halal
Saat ini BSI terus mendorong nasabah KUR Syariah agar naik kelas sehingga dari sisi akses permodalan nantinya dapat ditingkatkan dan kapasitas pengembangan usahanya dapat meluas.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan agar perbankan dapat memperluas dan memperbanyak penyaluran KUR Klaster ke berbagai sektor. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan model bisnis UMKM.
"Saya kira model-model KUR kluster kalau diperbanyak bisa nanti masuk ke peternak, baik yang daging maupun petelur, bisa nanti masuk ke nelayan yang berkaitan mungkin dengan tambak," ujar Jokowi dalam sambutannya saat Penyerahan KUR Klaster KUMKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12) kemarin.
Jokowi mengaku senang dengan adanya KUR Klaster yang saat ini telah berkembang. Saat ini sebanyak 39,4 juta UMKM telah memanfaatkan model KUR tersebut. Presiden mencontohkan ada klaster hortikultura yang melibatkan kalangan UMKM dari pesantren.
Baca juga: BSI : Transformasi dan kolaborasi kunci keberhasilan merger BSI
Baca juga: BSI kembangkan desa binaan di Bogor jadi sentra padi
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perluasan penyaluran KUR Klaster ditujukan agar pelaku UMKM nasional bisa bersaing dan naik kelas.
"Salah satu caranya adalah dengan penyaluran KUR Klaster untuk semua sektor agar bisa berdaya dari hulu ke hilir sesuai arahan dari Bapak Presiden. Kami akan mendorong akselerasi pembiayaan dan pendampingan UMKM," ujar Hery dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dalam penyaluran KUR Klaster, BSI menargetkan nasabah UMKM yang tergabung dalam ekosistem lembaga masyarakat, kelompok binaan, atau kelompok sosial baik formal maupun informal yang memiliki kegiatan usaha skala mikro dan visi berkelanjutan.
Baca juga: BSI dan Kemenkeu siap dampingi penerima KUR syariah agar naik kelas
Tercatat hingga November 2022, BSI telah menyalurkan pembiayaan KUR Syariah sebesar Rp12,2 triliun atau telah mencapai 97,2 persen dari target kuota KUR yang diberikan pemerintah kepada BSI.
Selain dukungan permodalan, BSI juga memberikan pendampingan pengembangan usaha melalui pelatihan, perizinan, pemasaran hingga literasi keuangan syariah.
"BSI siap memberikan literasi keuangan syariah sehingga nasabah KUR BSI yang jumlahnya mencapai 112.000 orang dapat teredukasi dengan adanya sinergi ini," ujar Hery.
Selain itu, BSI akan kolaborasi menjalankan kurasi dan identifikasi kepada UMKM yang layak naik kelas, yakni dari mulai proses identifikasi karakteristik UMKM di daerah.
Langkah yang dilakukan perseroan itu, lanjut Hery, juga sejalan dengan pesan yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengembangkan sektor UMKM untuk menciptakan ekonomi kerakyatan dengan rantai pasok yang berkelanjutan.
Untuk BSI sendiri, program tersebut akan dilaksanakan di wilayah yang memiliki KUR terbanyak di tujuh Wilayah di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: BSI: Kami punya kewajiban dorong perkembangan industri wisata halal
Saat ini BSI terus mendorong nasabah KUR Syariah agar naik kelas sehingga dari sisi akses permodalan nantinya dapat ditingkatkan dan kapasitas pengembangan usahanya dapat meluas.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan agar perbankan dapat memperluas dan memperbanyak penyaluran KUR Klaster ke berbagai sektor. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan model bisnis UMKM.
"Saya kira model-model KUR kluster kalau diperbanyak bisa nanti masuk ke peternak, baik yang daging maupun petelur, bisa nanti masuk ke nelayan yang berkaitan mungkin dengan tambak," ujar Jokowi dalam sambutannya saat Penyerahan KUR Klaster KUMKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12) kemarin.
Jokowi mengaku senang dengan adanya KUR Klaster yang saat ini telah berkembang. Saat ini sebanyak 39,4 juta UMKM telah memanfaatkan model KUR tersebut. Presiden mencontohkan ada klaster hortikultura yang melibatkan kalangan UMKM dari pesantren.
Baca juga: BSI : Transformasi dan kolaborasi kunci keberhasilan merger BSI
Baca juga: BSI kembangkan desa binaan di Bogor jadi sentra padi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: