Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi meminta kepada para desainer memanfaatkan pasar yang sangat mementingkan desain (design sensitive) dengan membuat karya yang tidak hanya berorientasi pada kreativitas, tapi juga nilai ekonomi.

"Jadi istilah saya itu, `design sensitive`. Jadi ada pasar yang selalu mementingkan desain dan mau mengeluarkan uang untuk itu. Dan makin banyak masyarakat kita yang seperti itu" kata Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Rabu.

Bayu menjelaskan jumlah pasar tersebut semakin bertumbuh pesat seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita Indonesia.

"Momentum ini harus dimanfaatkan. `Demand`nya terus naik. Sekarang sudah ada 50 juta orang yang daya belinya jauh lebih besar," katanya

Hal ini juga didorong oleh mayoritas konsumen produk desain merupakan khalayak yang tinggal di kota-kota besar.

"Desainer Indonesia harus mengisinya. Isi kebutuhan dengan tawaran desain yang mereka butuhkan," kata Bayu.

Bayu juga meminta para desainer untuk memahami siklus pasar permintaan produk desain seperti furnitur yang termasuk dalam sepuluh komoditas ekspor unggulan.

Basis desain yaitu kreativitas dan ekonomi, menurut Bayu, bisa lebih dioptimalkan dengan pendekatan industrial.

"Belajar dari Eropa terkait permintaan furniture, bisanya pada waktu tertentu permintaan tinggi, karena menjelang musim panas," katanya.

Selain itu dari perspektif perdagangan, komoditi ekspor yang kurang bisa bersaing di beberapa negara sasaran ekspor juga disebabkan oleh kualitas desain.

"Maka dari itu, kita akan dukung acara-acara seperti ini (Desain.ID, -red) untuk meningkatkan potensi desain," katanya.

(SDP-55)