Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan Pemerintah akan membantu biaya distribusi telur yang dikirim dari Pulau Jawa untuk menekan kenaikan harga komoditas tersebut.

Berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), harga rata-rata nasional untuk telur ayam ras tercatat mencapai Rp31.500 per kilogram, naik dari harga normal yang berkisar Rp27 ribu sampai Rp29 ribu.

"Kami dengan Mendagri dan lain-lain rapat dengan Pemda kalau (harga) sudah lebih dari 5 persen maka dibantu biaya transportasi agar harganya tidak lebih dari Rp31 ribu sampai Rp32 ribu," kata Mendag Zulkifli Hasan saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Baca juga: Badan Pangan Nasional waspadai kenaikan harga beras, cabai, telur

Zulkifli menjelaskan bahwa telur ayam menjadi salah satu komoditas yang diwaspadai pada akhir tahun ini karena permintaannya yang meningkat.

Menurut Mendag, tingginya permintaan telur disebabkan banyak pedagang hingga masyarakat yang membuat kue menjelang Natal.

Oleh karena itu, Pemerintah berkomitmen untuk menanggung ongkos transportasi pengiriman telur dari Pulau Jawa. "Ngambil dari Jawa untuk Kalimantan ongkos transportasinya ditanggung," kata Mendag.

Baca juga: Mendag pastikan harga dan ketersediaan bahan pokok jelang akhir tahun

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, inflasi pada November 2022 mencapai 0,09 persen dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), yang disumbang oleh kenaikan harga telur ayam ras dengan andil 0,02 persen.

Harga telur ayam ras memiliki andil tertinggi dalam inflasi November 2022 secara bulanan, yang disebabkan peningkatan permintaan. Harga telur ayam ras naik sebesar 2,77 persen (mtm) dan 17,11 persen (yoy) menjadi rata-rata Rp27.476 per kilogram.