Jakarta (ANTARA) - Aktris asal Iran Taraneh Alidoosti dilaporkan telah ditangkap oleh pihak berwenang di negaranya pada Sabtu (17/12) waktu setempat, menyusul pernyataan dukungan kepada seorang pengunjuk rasa yang dia sampaikan melalui akun Instagram.

Kantor berita IRNA menyebutkan bahwa Alidoosti ditahan seminggu setelah dia membuat unggahan di Instagram yang menyatakan solidaritas untuk Mohsen Shekari yangbelum lama ini dieksekusi karena dugaan kejahatan yang dilakukan selama aksi protes.

″Namanya Mohsen Shekari. Setiap organisasi internasional yang menyaksikan pertumpahan darah ini dan tidak mengambil tindakan, adalah aib bagi umat manusia," tulis bintang film pemenang Oscar itu melalui Instagram-nya.

Sebagai informasi, Shekari dieksekusi pada 9 Desember setelah pengadilan Iran mendakwanya atas tuduhan memblokir jalan di Teheran dan menyerang seorang anggota pasukan keamanan negara itu dengan parang.

Menurut laporan yang dipublikasikan di saluran Telegram resmi media pemerintah, Alidoosti ditangkap karena dianggap tidak memberikan pembuktian yang sesuai dengan klaimnya. Dikatakan pula beberapa selebriti Iran lainnya juga telah dipanggil oleh badan peradilan karena menerbitkan konten yang provokatif, serta beberapa lainnya telah ditangkap.

Sejak September, Alidoosti secara terang-terangan mengungkapkan solidaritasnya kepada pengunjuk rasa setidaknya dalam tiga unggahan di Instagram. Akunnya, yang memiliki sekitar 8 juta pengikut, telah ditangguhkan.

Sebelumnya, Alidoosti juga pernah mengkritik pemerintah dan kepolisian Iran sebelum protes yang berlangsung pada tahun ini. Pada Juni 2020, dia dijatuhi hukuman penjara lima bulan dan kemudian ditangguhkan. Hukuman itu didapati setelah dia mengkritik polisi melalui Twitter pada 2018 terkait dengan kasus penyerangan kepada seorang perempuan yang melepas jilbab.

Iran telah diguncang protes sejak kematian Mahsa Amini pada 16 September. Perempuan berusia 22 tahun itu meninggal setelah ditahan oleh polisi moralitas. Protes sejak itu berubah menjadi salah satu tantangan paling serius terhadap rezim teokrasi Iran sejak Revolusi Islam pada 1979, demikian laporan Associated Press yang disiarkan Minggu (18/12).

Baca juga: Juri kompetisi Festival Film Tokyo ogah baca sinopsis sebelum pemutaran

Baca juga: Artis, Pembuat Film Iran Dilarang Tinggalkan Iran

Baca juga: Cerita sutradara Iran Asghar Farhadi soal "A Hero" dan makna film