Mix Martial Art
Summer Fights kirim tiga "top fighter" bertanding ke Thailand
19 Desember 2022 08:43 WIB
Petarung Muay Thai profesional Rahman “Super Saiya” Husin (kanan) melepas pukulan ke lawannya Maruli “The Gangster” Nainggolan (dua kanan) pada laga tarung bebas profesional Summer Fights di International Conference Center Bali, Kuta, Badung, Minggu (18/12/2022). ANTARA/Fikri Yusuf
Badung (ANTARA) - Promotor Summer Fights Marcos Manurung berencana mengirim tiga petarung terbaiknya (top fighter) untuk bertanding pada laga Muay Thai profesional di Thailand.
Tiga petarung terbaik itu merupakan para pemegang sabuk juara dari tiga kategori yang bertanding di laga tarung bebas profesional Summer Fights di Bali, Minggu (18/12).
“Buat fighter (petarung, red.) yang menang, skemanya kami akan bawa go international, fight-nya di Thailand. Jika di Thailand menang, semua profile akan saya kirim ke One Champion untuk top fighter Indonesia,” kata Marcos saat dihubungi di Kuta, Badung, Bali, Senin.
Muay Thai merupakan olahraga nasional Thailand yang menjadi surga para petarung profesional untuk menantang lawan dan mengasah kemampuan. Di Thailand, ada lebih dari 60.000 petarung Muay Thai profesional yang terdaftar oleh asosiasi di negara berjuluk Gajah Putih itu.
Sementara itu, One Championship merupakan kontes tarung bebas tingkat dunia di Singapura yang menampilkan ragam pertandingan mulai dari mixed martial arts (MMA ), Muay Thai, kickboxing, dan submission grappling.
Dari hasil pertandingan Summer Fights, Minggu, tiga petarung profesional yang berhasil merebut sabuk juara, yaitu Serieal Effendy pada kategori middleweight, Rahman Husin pada kategori welterweight, dan Fahri Alamsyah untuk kategori lightweight.
Serieal menjadi petarung profesional pertama yang menang mudah dari Raymond Ghazali setelah lawannya itu mangkir dari pertandingan karena kelebihan berat badan sampai 10 kilogram sehingga tidak memenuhi syarat weight in.
Baca juga: Summer Fights kembali digelar di Bali untuk cetak atlet Muay Thai
Di laga tarung bebas Summer Fights, para petarung wajib memenuhi syarat berat badan yang ditimbang (weight in) sehari sebelum pertandingan. Untuk kategori middleweight, berat badan petarung profesional yang bertanding wajib pada kisaran 68,9 kg sampai dengan 71,5 kg.
Meskipun menang WO, Serieal mengaku tak merasa antusias, karena buat petarung asal Agam, Sumatera Barat, itu kemenangan sepatutnya diperoleh dari pertandingan.
“Seorang petarung harus bertarung untuk menang,” kata Serieal selepas menerima sabuk juara kategori middleweight.
Kemudian, Rahman Husin dari Beat Up Camp Jakarta, yang juga bertarung di One Pride MMA, berhasil mengalahkan petarung profesional dari Dee Muay Thai Bali, Maruli Nainggolan di kategori welterweight.
Rahman, yang berjuluk Super Saiya, berhasil memperoleh skor lebih unggul dari Maruli “The Gangster” Nainggolan pada laga lima ronde Summer Fights.
Rahman, yang telah berlatih Muay Thai selama 7 tahun, menunjukkan kegigihannya bertarung sampai akhir meskipun telunjuk kirinya retak seminggu sebelum laga.
Oleh karena itu, Rahman lebih banyak melepas tendangan kanan dan tendangan kiri juga beberapa pukulan siku ke arah Maruli, petarung profesional Muay Thai usia 20 tahun, yang dinilai sebagai “underdog”.
Terakhir pada perebutan sabuk di laga profesional, Nicolaus “The Nightmare” Brandon dari Beat Up Camp Jakarta tunduk dari Fahri Alamsyah dari Bali MMA di laga lima ronde kategori lightweight.
Fahri konsisten mendominasi pertandingan pada lima ronde melepas tendangan dan pukulan ke arah Brandon. Sementara itu, The Nightmare baru berusaha melepas banyak serangan pada dua ronde terakhir terutama setelah ia kena luka sobek di pelipis kiri.
Baca juga: Juara Summer Fights Serieal tantang Jeka Saragih UFC
Tiga petarung terbaik itu merupakan para pemegang sabuk juara dari tiga kategori yang bertanding di laga tarung bebas profesional Summer Fights di Bali, Minggu (18/12).
“Buat fighter (petarung, red.) yang menang, skemanya kami akan bawa go international, fight-nya di Thailand. Jika di Thailand menang, semua profile akan saya kirim ke One Champion untuk top fighter Indonesia,” kata Marcos saat dihubungi di Kuta, Badung, Bali, Senin.
Muay Thai merupakan olahraga nasional Thailand yang menjadi surga para petarung profesional untuk menantang lawan dan mengasah kemampuan. Di Thailand, ada lebih dari 60.000 petarung Muay Thai profesional yang terdaftar oleh asosiasi di negara berjuluk Gajah Putih itu.
Sementara itu, One Championship merupakan kontes tarung bebas tingkat dunia di Singapura yang menampilkan ragam pertandingan mulai dari mixed martial arts (MMA ), Muay Thai, kickboxing, dan submission grappling.
Dari hasil pertandingan Summer Fights, Minggu, tiga petarung profesional yang berhasil merebut sabuk juara, yaitu Serieal Effendy pada kategori middleweight, Rahman Husin pada kategori welterweight, dan Fahri Alamsyah untuk kategori lightweight.
Serieal menjadi petarung profesional pertama yang menang mudah dari Raymond Ghazali setelah lawannya itu mangkir dari pertandingan karena kelebihan berat badan sampai 10 kilogram sehingga tidak memenuhi syarat weight in.
Baca juga: Summer Fights kembali digelar di Bali untuk cetak atlet Muay Thai
Di laga tarung bebas Summer Fights, para petarung wajib memenuhi syarat berat badan yang ditimbang (weight in) sehari sebelum pertandingan. Untuk kategori middleweight, berat badan petarung profesional yang bertanding wajib pada kisaran 68,9 kg sampai dengan 71,5 kg.
Meskipun menang WO, Serieal mengaku tak merasa antusias, karena buat petarung asal Agam, Sumatera Barat, itu kemenangan sepatutnya diperoleh dari pertandingan.
“Seorang petarung harus bertarung untuk menang,” kata Serieal selepas menerima sabuk juara kategori middleweight.
Kemudian, Rahman Husin dari Beat Up Camp Jakarta, yang juga bertarung di One Pride MMA, berhasil mengalahkan petarung profesional dari Dee Muay Thai Bali, Maruli Nainggolan di kategori welterweight.
Rahman, yang berjuluk Super Saiya, berhasil memperoleh skor lebih unggul dari Maruli “The Gangster” Nainggolan pada laga lima ronde Summer Fights.
Rahman, yang telah berlatih Muay Thai selama 7 tahun, menunjukkan kegigihannya bertarung sampai akhir meskipun telunjuk kirinya retak seminggu sebelum laga.
Oleh karena itu, Rahman lebih banyak melepas tendangan kanan dan tendangan kiri juga beberapa pukulan siku ke arah Maruli, petarung profesional Muay Thai usia 20 tahun, yang dinilai sebagai “underdog”.
Terakhir pada perebutan sabuk di laga profesional, Nicolaus “The Nightmare” Brandon dari Beat Up Camp Jakarta tunduk dari Fahri Alamsyah dari Bali MMA di laga lima ronde kategori lightweight.
Fahri konsisten mendominasi pertandingan pada lima ronde melepas tendangan dan pukulan ke arah Brandon. Sementara itu, The Nightmare baru berusaha melepas banyak serangan pada dua ronde terakhir terutama setelah ia kena luka sobek di pelipis kiri.
Baca juga: Juara Summer Fights Serieal tantang Jeka Saragih UFC
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: